Salin Artikel

Pilunya Nasib Karyawan "Outsourcing" Masjid Raya Sheikh Zayed Solo: Gaji Dipotong, Disuruh Mencicil Sepatu

Pasalnya, selain gaji yang dipotong, ada juga beban supaya mereka mencicil sepatu.

Salah seorang pegawai yang tak disebutkan namanya mengungkapkan, dia protes karena gajinya tak sesuai UMK Solo.

Bahkan parahnya, gaji itu masih disertai potongan membeli sepatu, tidak adanya asuransi, bahkan alatnya tak standar.

Padahal, pekerjaan mereka termasuk berisiko tinggi, seperti bekerja di ketinggian untuk perawatan Masjid Raya Sheikh Zayed.

Salah satu karyawan yang bekerja di roof access bahkan mengaku, dirinya tidak dilindungi BPJS, baik Kesehatan maupun Ketenagakerjaan.

"Harusnya setelah masuk sini BPJS ada. Roof access bekerja di ketinggian risiko tinggi. Harusnya BPJS itu kita kerja harus ada. Kita kerja risiko tinggi," jelasnya saat ditemui awak media pada Selasa (2/5/2023).

Pekerja outsourcing itu mengatakan, pekerjaannya masuk ke dalam aktivitas risiko tinggi sehingga butuh asuransi.

"Kalau ada kejadian fatal siapa yang bertanggung jawab. Kita belum di-backup BPJS. Termasuk high risk activity," tuturnya.

Selain itu, pekerja tersebut bercerita, alat yang dipakainya bekerja tidak sesuai standar.

Dia khawatir jika tetap digunakan, alat itu justru akan memberikan dampak buruk kepada para pegawai.

"Alat kita bukan untuk roof access. Full body lebih ke WAH (Working at Height). Buat access tower. Bukan untuk mainan tali. Alat ada 8, selama kita pakai 1 bulan 3 yang sudah reject. Itu enggak kita pakai lagi karena risiko tinggi," ungkapnya.

Pengelola Masjid Sheikh Zayed Solo sebenarnya sudah sempat mengusulkan agar alat diganti sesuai standar yang berlaku. Namun, usulan itu belum terealisasi.

"Pihak masjid minta Kaya Safety peruntukannya roof access. Ternyata astabil untuk WAH. Grade sudah beda banget," jelasnya.

Karyawan lain, yang juga tak ingin namanya disebutkan berkata, potongan membuat gajinya tak sesuai UMK Solo.

"Ada yang nerima Rp 1,8 juta ada yang nerima Rp 1,7 juta. Ada yang Rp 1,6 juta ada yang Rp 1,5 juta," jelasnya.

Si karyawan menuturkan, mereka juga harus membeli sepatu sendiri yang angsurannya dipotong dari gaji. "Sepatu dipotong Rp 60.000 tiap bulan," tuturnya.

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Pilunya Nasib Karyawan Outsourcing Masjid Raya Sheikh Zayed: Gaji Dipotong, Disuruh Mencicil Sepatu

https://regional.kompas.com/read/2023/05/02/160104478/pilunya-nasib-karyawan-outsourcing-masjid-raya-sheikh-zayed-solo-gaji

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke