BLORA, KOMPAS.com - Polres Blora bakal segera mendalami peran kepala desa (kades) terkait anaknya yang terlibat dalam kasus pengeroyokan di sebuah kafe wilayah Kecamatan Banjarejo, pada Sabtu (22/4/2023) dini hari lalu.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Blora, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Supriyono mengatakan pihaknya akan mengembangkan sejauh mana peran kepala desa (kades) Kebonrejo, Kecamatan Banjarejo yang diduga hendak melarikan anaknya ke Jakarta, usai peristiwa tersebut terjadi.
Pasalnya, usai peristiwa terjadi, oknum kepala desa tersebut diduga sempat menyopiri keluarganya termasuk anaknya yang terlibat dalam aksi pengeroyokan dengan menggunakan mobil siaga desa untuk kabur ke Jakarta melalui jalan tol Kalikangkung, Semarang.
"Nanti kita dalami lagi dan kita kembangkan, jika ada pidananya ya akan kita proses, tapi masih dalam pendalaman oleh penyidik terkait keterlibatan dari kades tersebut," ucap Supriyono saat ditemui wartawan di Mapolres Blora, Jumat (28/4/2023).
Dalam kasus tindak pidana pengeroyokan tersebut, pihak kepolisian telah menetapkan empat pelaku sebagai tersangka.
Keempat pelaku tersebut antara lain, Temon (24), Candra alias Ucil (31), Mukenthel (35) dan Bagus (41).
Supriyono mengungkapkan, motif pengeroyokan yang dilakukan oleh Candra dan teman-temannya terhadap korban Zainul Muttaqin bermula dari kesalahpahaman di sebuah tempat hiburan malam di wilayah Kecamatan Banjarejo.
"Motifnya kesalahpahaman di kafe juadek kemudian dari salah satu pelaku tersebut menghubungi melalui telepon, kepada teman-temannya dan datang serta mencari yang dimaksud tapi tidak ada karena sudah pulang," kata dia.
Peristiwa pengeroyokan bermula pada Jumat (21/4/2023) malam takbiran, sekitar pukul 23.00 WIB di sebuah kafe wilayah Kecamatan Banjarejo. Korban bersama beberapa temannya sedang minum dan berkaraoke di cafe tersebut.
Selanjutnya, pada Sabtu (22/4/2023) sekitar Pukul 02.00 WIB, datanglah Candra bersama dua temannya, tak berselang lama kemudian datanglah 20 warga Desa Sumberejo, Kecamatan Ngawen, kemudian terjadi cekcok antara Candra dengan salah seorang warga desa tersebut.
Percekcokan antara salah seorang warga Desa Sumberejo, dengan Candra yang merupakan anak kepala desa Kebonrejo, Kecamatan Banjarejo tersebut dapat dilerai oleh korban Zainul Muttaqin.
Akan tetapi, anak kades tersebut malah menelepon teman-temannya dan sekitar 30 menit mereka datang ke kafe tersebut.
Namun, 20 warga Desa Sumberejo yang sempat terlibat cekcok dengan anak kades itu sudah pergi meninggalkan lokasi.
Pada saat korban merangkul anak kades tersebut untuk diajak masuk ke dalam cafe, tiba-tiba teman-teman anak kades itu malah mengeroyok korban hingga jatuh dan tak sadarkan diri.
Pasalnya, korban yang berniat untuk melerai perkelahian antar kelompok pemuda, malah menjadi korban pengeroyokan oleh kelompok pemuda tersebut.
Baca juga: Berniat Melerai Perkelahian, Zainul Malah Dikeroyok Temannya Anak Kades