Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Indeks Sinar Ultraviolet (UV) dan Tingkat Bahayanya

Kompas.com - 25/04/2023, 17:30 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Terkait suhu udara panas yang terjadi di Indonesia belakangan ini, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan bahwa kejadian tidak masuk dalam kategori fenomena gelombang panas (heatwave).

"Fenomena udara panas yang terjadi di Indonesia belakangan, jika ditinjau secara lebih mendalam secara karakteristik fenomena maupun secara indikator statistik pengamatan suhu, tidak termasuk kedalam kategori gelombang panas, karena tidak memenuhi kondisi-kondisi tersebut," ujar Dwikorita dalam siaran pers BMKG, Selasa (25/4/2023).

Baca juga: Apa Itu Sinar UV dari Matahari?

Ditinjau dari karakteristiknya, suhu udara panas yang terjadi di wilayah Indonesia disebabkan adanya gerak semu matahari yang merupakan suatu siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun.

Sehingga potensi suhu udara panas seperti ini juga dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya.

Baca juga: Wilayah Indonesia Terpapar Sinar UV Kategori Ekstrem, Ini Antisipasinya

Lebih lanjut, Dwikorita juga memberikan penjelasan tentang kondisi suhu udara panas yang oleh berbagai media dikaitkan dengan fluktuasi radiasi ultraviolet (UV) dari sinar matahari.

Dia menegaskan, tinggi rendahnya indeks UV tidak memberikan pengaruh langsung pada kondisi suhu udara di suatu wilayah.

Baca juga: Penjelasan BMKG soal Peringatan Sinar UV Tinggi Jam 11.00-13.00

Sementara itu, BMKG mengeluarkan peringatan terkait tingginya paparan sinar ultraviolet (UV) di Indonesia pada Selasa (25/4/2023) siang hari.

Dalam unggahan di akun Instagram @infobmkg, dijelaskan beberapa gambaran citra indeks sinar UV di Indonesia, mulai pukul 06.00-17.00 WIB.

Pada pukul 11.00-13.00 WIB, gambaran citra indeks sinar UV di Indonesia berwarna merah yang berarti masuk ke level risiko bahaya sangat tinggi.

Apa Itu Indeks Sinar UV?

Besar kecilnya radiasi UV yang mencapai permukaan bumi memiliki indikator nilai indeks UV, yang juga disebut dengan Indeks sinar Ultraviolet, Indeks Ultraviolet, indeks UV atau UV index.

Dilansir dari laman BMKG, indeks UV adalah angka tanpa satuan untuk menjelaskan tingkat paparan radiasi sinar ultraviolet yang berkaitan dengan kesehatan manusia.

Pemantauan terhadap indeks UV digunakan untuk mengukur tingkat sinar ultraviolet yang bermanfaat hingga yang dapat memberikan bahaya bagi manusia.

Setiap skala pada indeks UV setara dengan 0.025 Wm2 radiasi sinar ultraviolet.

Skala tersebut diperoleh berdasarkan fluks spektral radiasi UV dengan fungsi yang sesuai dengan efek fotobiologis pada kulit manusia, terintegrasi antara 250 dan 400 nm.

5 Kategori Indeks Sinar UV

Dilansir dari laman BMKG, terdapat lima kategori pola harian indeks UV yaitu 0-2 (Low), 3-5 (Moderate), 6-7 (High), 8-10 (Very high), dan 11 ke atas (Extreme).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

17 Sapi di Aceh Mati Disambar Petir

17 Sapi di Aceh Mati Disambar Petir

Regional
Modus Penipu Jasa Foto Pernikahan di Lamongan, Minta Transfer Uang tapi Tidak Datang

Modus Penipu Jasa Foto Pernikahan di Lamongan, Minta Transfer Uang tapi Tidak Datang

Regional
Ada Buruh di Demak yang Terpaksa Bekerja Saat Peringatan Hari Buruh

Ada Buruh di Demak yang Terpaksa Bekerja Saat Peringatan Hari Buruh

Regional
Heboh Hoaks Perampokan Klinik di Padang, Polisi Dituduh Aniaya Pelaku

Heboh Hoaks Perampokan Klinik di Padang, Polisi Dituduh Aniaya Pelaku

Regional
Dandan Riza Wardana Maju Pilkada Bandung 2024, Diusung Atalia Praratya dan Tokoh Jabar

Dandan Riza Wardana Maju Pilkada Bandung 2024, Diusung Atalia Praratya dan Tokoh Jabar

Regional
Gelar Aksi 'May Day', Buruh di Brebes Keluhkan Besaran Gaji sampai Lampu Jalan

Gelar Aksi "May Day", Buruh di Brebes Keluhkan Besaran Gaji sampai Lampu Jalan

Regional
Pembangunan Zona Hijau di Candi Borobudur Dimulai, Tempat Parkir Ditutup

Pembangunan Zona Hijau di Candi Borobudur Dimulai, Tempat Parkir Ditutup

Regional
Pencarian Warga Serang Lompat ke Laut Dihentikan

Pencarian Warga Serang Lompat ke Laut Dihentikan

Regional
Eks Wali Kota Semarang Akan Maju Pilkada 2024 lewat PKB

Eks Wali Kota Semarang Akan Maju Pilkada 2024 lewat PKB

Regional
Kebakaran Gudang BBM di Lampung, Api Sempat Menyambar Mobil Pemadam

Kebakaran Gudang BBM di Lampung, Api Sempat Menyambar Mobil Pemadam

Regional
Heboh Perampokan Klinik Kecantikan di Padang, Hoaks untuk Konten Medsos

Heboh Perampokan Klinik Kecantikan di Padang, Hoaks untuk Konten Medsos

Regional
Jadi Bakal Calon Gubernur Banten, Dimyati Janji Gratiskan Pendidikan TK sampai S3

Jadi Bakal Calon Gubernur Banten, Dimyati Janji Gratiskan Pendidikan TK sampai S3

Regional
Suami di Bogor Pukul Istri Usai Disusul dan Disuruh Pulang Saat Nongkrong

Suami di Bogor Pukul Istri Usai Disusul dan Disuruh Pulang Saat Nongkrong

Regional
Duel Berujung Maut Dua Pria di Bogor, Korban Dianiaya Sempat Minta Tolong Warga

Duel Berujung Maut Dua Pria di Bogor, Korban Dianiaya Sempat Minta Tolong Warga

Regional
Presiden Jokowi Akan Panen Raya Jagung di Sumbawa, 710 Personel Keamanan Disiagakan

Presiden Jokowi Akan Panen Raya Jagung di Sumbawa, 710 Personel Keamanan Disiagakan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com