Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pak Babinsa Mengayunkan Kayu, Sehingga Warga yang Pingsan Dapat Dievakuasi dan Diberi Pertolongan"

Kompas.com - 22/04/2023, 05:10 WIB
Darsil Yahya M.,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

MAKASSAR,KOMPAS.com - Video oknum Banbinsa Kecamatan Bontoala, Serda Asriadi yang diduga memukul warga karena kisruh saat pembagian sarung dan uang, masih jadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat. Tindakan Serda Asriadi pun menjadi pro dan kontra di kalangan masyarakat terutama bagi warga net.

Namun, Muh. Ilham (35) selaku Panitia Amil Zakat Masjid Raya Makassar yang memberikan bantuan berupa sarung dan uang kepada ribuan warga di Kota Makassar, malah mengucapkan rasa terimakasihnya kepada Serda Asriadi.

Menurutnya, tindakan Serda Asriadi sudah sangat tepat karena situasi saat awal pembagian sudah ricuh. Bahkan warga tak bisa diatur untuk tertib sehingga saling berdesak-desakan untuk berebut sarung dan uang.

Baca juga: Diduga Pukul Warga yang Antre Bantuan di Masjid Raya Makassar, Oknum Babinsa: Saya Mau Selamatkan Nenek yang Pingsan

"Kami sangat berterima kasih atas bantuan dari Pak Babinsa dan Pak Polisi karena kami merasa tidak mampu mengendalikan warga. Apalagi di tengah-tengah kerumunan ada tiga orang warga yang pingsan dan satu orang nenek yang terhimpit kerumunan," kata Ilham kepada KOMPAS.com, Jumat (21/4/2023).

Ilham juga mengatakan, tindakan Serda Asriadi membubarkan kerumunan warga dengan mengayunkan tongkat kayu, mampu menyelamatkan seorang nenek yang pingsan saat warga berdesak-desakan.

"Pada saat itu, pak Babinsa (Serda Asriadi) mengangkat tongkatnya untuk menghalau warga agar dapat tertib dan warga yang pingsan bisa dievakuasi," ucapnya.

Dia menceritakan panitia pembagian zakat seharusnya dilaksanakan pada Jumat (21/4/2023). Namun, pelaksanaan di majukan satu hari sebelumnya yaitu Kamis (20/4/2023), sehingga panitia merasa agak terdesak. Selain itu dengan kondisi warga yang membludak dan sudah tidak terkendali.

"Pada saat kondisi sudah semakin ricuh. Pihak panitia meminta bantuan kepada anggota Koramil Bontoala dan Polsek Bontoala untuk menertibkan warga yang sudah tidak mau tertib lagi dan di tengah-tengah kerumunan terdapat 3 orang warga yang pingsan dan 1 orang nenek-nenek yang terhimpit," ujarnya.

Melihat kondisi tersebut, Serda Asriady beserta anggota Babinsa Kecamatan Bontoala yang lain segara bertindak untuk menghalau warga agar tidak berdesak-desakan.

"Pak Babinsa (Serda Asriadi) mengayunkan kayu. Sehingga warga yang pingsan dapat dievakuasi dan diberi pertolongan," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, beredar video pembagian bantuan berupa sarung dan uang tunai yangh berakhir ricuh di area Masjid Raya Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) Kamis (20/4/2023).  Kericuhan terjadi sekitar Pukul 10.30 Wita. 

Informasi yang dihimpun pihak Yayasan Hadji Kalla yang membagikan bantuan tersebut. Tampak sejumlah orang, mulai dari orang dewasa hingga anak kecil saling berdesak-desakan untuk mendapatkan bantuan.

Baca juga: Video Viral Pembagian Sarung dan Uang di Area Masjid Raya Makassar Ricuh, Oknum Babinsa Diduga Bubarkan Warga Pakai Kayu

Terlihat Babinsa yang berjaga berusaha membubarkan sejumlah warga yang enggan diatur dalam proses pembagian tersebut. Oknum Babinsa tampak mengayunkan sebuah batang kayu untuk membubarkan warga. 

"Jangko maba'ji, jangko maba'ji (jangan memukul, jangan memukul," ucap perempuan yang merekam aksi kericuhan tersebut.

Hasriani salah satu warga mengaku kericuhan terjadi akibat beberapa warga tidak sabar untuk mengantre pembagian sarung dan uang. Sehingga oknum Babinsa datang untuk mengatur warga. Apalagi sudah ada warga yang pingsan.

Halaman:


Terkini Lainnya

Gempa M 4,9 Guncang Rote Ndao, NTT

Gempa M 4,9 Guncang Rote Ndao, NTT

Regional
Tak Ada Demo, Hari Buruh di Banyumas Diisi dengan Senam dan Bagi-bagi Hadiah

Tak Ada Demo, Hari Buruh di Banyumas Diisi dengan Senam dan Bagi-bagi Hadiah

Regional
PKB Semarang Buka Pendaftaran Pilkada 2024, Lima Nama Sudah Antre

PKB Semarang Buka Pendaftaran Pilkada 2024, Lima Nama Sudah Antre

Regional
Nasib Ratusan Buruh Smelter Timah di Bangka yang Dirumahkan, Hak Diduga Belum Diberikan

Nasib Ratusan Buruh Smelter Timah di Bangka yang Dirumahkan, Hak Diduga Belum Diberikan

Regional
Harga Bawang Merah di Kebumen Tembus Rp 70.000 Per Kilogram

Harga Bawang Merah di Kebumen Tembus Rp 70.000 Per Kilogram

Regional
Pembunuhan Pria di Jatibarang Semarang, 1 Ditangkap, 2 Masih Buron

Pembunuhan Pria di Jatibarang Semarang, 1 Ditangkap, 2 Masih Buron

Regional
Saat Jokowi Makan Malam di Mie Gacoan Mataram, Warga dan 'Driver' Ojek Rebutan Foto

Saat Jokowi Makan Malam di Mie Gacoan Mataram, Warga dan "Driver" Ojek Rebutan Foto

Regional
Ayah di Pangkep Cabuli Anak Tirinya Selama 7 Tahun sampai Hamil

Ayah di Pangkep Cabuli Anak Tirinya Selama 7 Tahun sampai Hamil

Regional
Bukan Berdemo, Ribuan Buruh di Salatiga 'Long March' Ikuti Jalan Santai

Bukan Berdemo, Ribuan Buruh di Salatiga "Long March" Ikuti Jalan Santai

Regional
Komplotan Perdagangan Senjata Api Ilegal Ditangkap di Riau

Komplotan Perdagangan Senjata Api Ilegal Ditangkap di Riau

Regional
Pendaki Meninggal di Gunung Ciremai Diduga Kelelahan

Pendaki Meninggal di Gunung Ciremai Diduga Kelelahan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Regional
Presiden Jokowi Gowes dan Sapa Warga di Mataram, Didampingi Mentan Amran

Presiden Jokowi Gowes dan Sapa Warga di Mataram, Didampingi Mentan Amran

Regional
Kronologi Pria di NTT Diduga Setubuhi Putri Kandungnya hingga Melahirkan Dua Orang Anak

Kronologi Pria di NTT Diduga Setubuhi Putri Kandungnya hingga Melahirkan Dua Orang Anak

Regional
Menilik Produksi Ikan Panggang di Demak, Sulap Limbah Pabrik Jadi Rupiah

Menilik Produksi Ikan Panggang di Demak, Sulap Limbah Pabrik Jadi Rupiah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com