"Tadi itu, Pak Babinsa datang mengamankan karena ada anak muda yang menerobos baru sudah ada nenek-nenek yang pingsan," katanya.
Warga Jalan Sembilan, Kecamatan Bontola, Makassar itu juga mengungkapkan, pembagian dimulai Pukul 07.00 Wita. Yayasan Hadji Kalla membagikan satu paket sarung dan uang sebesar Rp 150.000 untuk setiap warga yang datang.
"Sarung sama uang Rp150 yang dibagi. Saya sudah sahur ke sini tapi tidak dapat," ujarnya.
Dia mengaku, pembagian tahun lalu lebih bagus dari tahun ini karena panitia mampu mengatur warga dengan baik.
"Tahun lalu enak karena teratur dan banyak petugas kepolisian yang berjaga. Awalnya dibagi di masjid tapi beberapa warga tidak bisa diatur jadi dibawa lagi ke luar. Tadi banyak yang pingsan karena berdesakan," tandasnya.
Baca juga: Amankan 2 Granat Aktif, Babinsa dan Seorang Warga di Pekalongan Ini Diberi Penghargaan
Sementara, Serda Asriadi, Oknum Banbinsa Kecamatan Bontoala, buka suara setelah diduga melakukan memukul warga yang antre saat pembagian sarung dan uang. Serda Asriadi membantah melakukan pemukulan tersebut.
Dia menegaskan hanya berusaha membubarkan warga yang sudah mulai tak terkendali. Apalagi saat kejadian ada warga yang pingsan.
"Situasinya tadi tidak memungkinkan karena ada nenek sekitar 5 orang sudah pingsan. Makanya saya dipanggil warga ke sana, dia minta tolong katanya sudah tidak teratasi, warga sudah membludak," tuturnya.
Dia mengaku membubarkan warga yang ricuh dengan sebatang kayu atas dasar kemanusian. Sebab jika hal itu tidak dilakukan, maka akan ada korban jiwa.
"Kalau saya tidak pukul mundur tadi, tidak akan bubar, bahkan bisa menelan korban jiwa. Saya sudah sampaikan kalau tidak antre bisa-bisa banyak yang meninggal gara-gara sarung," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.