Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Sarung di Balikpapan Sebabkan Bocah 9 Tahun Kehilangan Bola Mata, Polisi Siaga 24 Jam

Kompas.com - 04/04/2023, 17:03 WIB
Ahmad Riyadi,
Khairina

Tim Redaksi

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Perang sarung di Kota Balikpapan, kini memakan korban. Di mana, seorang anak berusia 9 tahun mesti menjalani operasi pengangkatan bola mata lantaran mendapat luka serius.

Kapolresta Balikpapan AKBP Anton Firmanto mengatakan, bahwa fenomena perang sarung di Kota Beriman turut menjadi atensi kepolisian. 

"Saya sudah sampaikan kepada seluruh jajaran, baik di level polresta maupun polsek jajaran untuk meningkatkan patroli dan pengawasan selama 24 jam penuh," kata Anton pada Selasa (4/4/2023).

Baca juga: Nonton Perang Sarung, Bocah SD di Balikpapan Kehilangan Mata Kirinya

Ia menyampaikan, dengan ditingkatkannya patroli kegiatan rutin, gangguan masyarakat selama bulan ramadan, termasuk perang sarung dapat ditekan.

"Kami berharap jangan sampai ada perang sarung, tawuran, penjualan miras dan lain-lain," harapnya.

Soal titik rawan terjadi perang sarung, lanjut Anton, pihaknya baru mendeteksi dua kejadian selama bulan Ramadan.

Dengan demikian pihaknya optimistis kepolisian akan lebih mudah melakukan penanganan secepat mungkin.

"Kami akan all out untuk mengamankan bulan Ramadhan, supaya masyarakat bisa merasa aman dan nyaman dalam menjalankan ibadah," tegasnya. 

Baca juga: Ditangkap Saat Perang Sarung, Belasan Pelajar di Blitar Dikirim ke Pesantran Kilat Selama Seminggu

Dia memastikan, proses hukum terhadap terduga pelaku penganiayaan terhadap korban perang sarung tetap akan berjalan. Sepanjang korban melaporkan kejadian ini ke Polresta Balikpapan.

"Kami menunggu laporan (korban) saja, kalau memang nanti dilaporkan maka akan kami tindak lanjuti," kata dia.

"Pihaknya juga mengimbau, agar para orang tua juga dapat mengawasi anak-anaknya. Khususnya pada jam-jam rawan selepas tarawih maupun menjelang subuh. Kalau bisa sehabis ibadah minta anak-anak segera pulang dan berdiam di rumah," ujar Anton.

Dirinya juga meminta orangtua untuk mengawasi ke mana sang anak akan pergi, dengan siapa dan apa kegiatan yang dilakukan di luar rumah. Sebab, keluarga dan orang tua punya peran dominan dalam upaya pencegahan kenakalan remaja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kala Prajurit Kopassus Dilantik Tanpa Didampingi Keluarga Usai Jalani Pendidikan di Nusakambangan

Kala Prajurit Kopassus Dilantik Tanpa Didampingi Keluarga Usai Jalani Pendidikan di Nusakambangan

Regional
Usai Santap Makanan Pengajian, Puluhan Warga di Brebes Keracunan Massal

Usai Santap Makanan Pengajian, Puluhan Warga di Brebes Keracunan Massal

Regional
Berkunjung ke Aceh, Menpora Diminta Tambah Anggaran PON Rp 531 Miliar

Berkunjung ke Aceh, Menpora Diminta Tambah Anggaran PON Rp 531 Miliar

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Regional
Tak seperti Pemilu, Peminat PPK dan PPS di Pilkada Menurun

Tak seperti Pemilu, Peminat PPK dan PPS di Pilkada Menurun

Regional
Mengenal Megathrust dan Hubungannya dengan Potensi Gempa dan Tsunami di Indonesia

Mengenal Megathrust dan Hubungannya dengan Potensi Gempa dan Tsunami di Indonesia

Regional
Usai Kecelakaan Maut Subang, Tim Gabungan Cek Kelayakan Bus Pariwisata di Banyumas

Usai Kecelakaan Maut Subang, Tim Gabungan Cek Kelayakan Bus Pariwisata di Banyumas

Regional
Soal 'Study Tour', Gibran: Jangan Dihilangkan

Soal "Study Tour", Gibran: Jangan Dihilangkan

Regional
Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta, Gibran Bakal Salurankan Bantuan Meski Tak ber-KTP Solo

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta, Gibran Bakal Salurankan Bantuan Meski Tak ber-KTP Solo

Regional
Usai dari Lebak, 1.500 Warga Baduy Lanjutkan Perjalanan  Bertemu Pj Gubernur Banten

Usai dari Lebak, 1.500 Warga Baduy Lanjutkan Perjalanan Bertemu Pj Gubernur Banten

Regional
Kasus Penyerangan di Montong Lombok Barat, 2 Orang Ditetapkan Tersangka

Kasus Penyerangan di Montong Lombok Barat, 2 Orang Ditetapkan Tersangka

Regional
Siswi SMA Diperkosa Ayah Tiri dan Kakek, Pelaku Ancam Bunuh Ibu Korban

Siswi SMA Diperkosa Ayah Tiri dan Kakek, Pelaku Ancam Bunuh Ibu Korban

Regional
Isi Ratusan Liter BBM Subsidi di Kapal, 2 Warga Labuan Bajo Ditangkap

Isi Ratusan Liter BBM Subsidi di Kapal, 2 Warga Labuan Bajo Ditangkap

Regional
Sakit, 7 Calon Jemaah Haji Embarkasi Solo Ditunda Berangkat ke Tanah Suci

Sakit, 7 Calon Jemaah Haji Embarkasi Solo Ditunda Berangkat ke Tanah Suci

Regional
Tabungan Rp 5 Juta Terbakar, Penjual Angkringan di Solo: Padahal buat Mengembangkan Usaha

Tabungan Rp 5 Juta Terbakar, Penjual Angkringan di Solo: Padahal buat Mengembangkan Usaha

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com