Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anjing yang Gigit 3 Bocah di Dompu Positif Rabies

Kompas.com - 20/03/2023, 13:41 WIB
Junaidin,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

DOMPU, KOMPAS.com - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengonfirmasi bahwa anjing yang menggigit tiga bocah di Desa Saneo pada Minggu (19/3/2023), positif terpapar virus rabies.

Hal itu berdasarkan hasil uji laboratorium yang dilakukan terhadap sampel kepala anjing, tak lama setelah ditangkap dan dibunuh oleh warga setempat.

"Sampelnya sudah kita ambil dan uji, hasilnya positif rabies," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Kesawan) Disnakeswan Dompu, Mujahidin saat dikonfirmasi, Senin (20/3/2023).

Baca juga: Tiga Bocah di Dompu Digigit Anjing Liar Diduga Rabies

Penanganan ekstra

Mujahidin mengatakan, dengan keluarnya hasil uji laboratorium tersebut maka penanganan terhadap pasien harus ekstra.

Apalagi mereka mengalami luka pada bagian tubuh yang dekat organ kepala sehingga berisiko lebih tinggi.

Menurut dia, anjing tersebut adalah hewan peliharaan warga sekitar, namun setelah kasus seperti ini biasanya tidak ada yang mau mengaku karena khawatir mendapat sanksi sosial.

"Kalau sudah menimbulkan korban tidak ada yang mau mengaku itu anjingnya. Karena akan jadi omongan warga nanti," ujarnya.

Baca juga: 5 Gejala Rabies Setelah Digigit Anjing yang Perlu Diwaspadai

Menyangkut data kasus gigitan anjing selama Januari hingga Maret 2023, Mujahidin mengaku, belum mendapat laporan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Dompu.

Biasanya, korban yang menjalani perawatan di Puskesmas atau rumah sakit didata.

Data tersebut dikirim ke Dinkes, lalu diteruskan ke Disnakeswan sebagai acuan penanggulangan.

53 kasus gigitan

Sementara itu, Kepala Bidang Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Dompu, Maria Ulfa menyebutkan, selama tiga bulan terakhir ini sudah ada 53 kasus gigitan anjing.

Rinciannya, 27 kasus terjadi pada Januari, 19 kasus di Februari dan 7 kasus per 1-20 Maret 2023.

"Maret ini ada 7 kasus, itu laporan sementara kami. Karena kemarin ada tambahan tiga orang di Desa Saneo," kata Maria Ulfa.

Terhadap tiga bocah korban gigitan terakhir di Desa Saneo, lanjut dia, setelah diberikan masing-masing dua dosis vaksin anti rabies (VAR) mereka sudah boleh pulang ke rumah.

Pada hari ketujuh dan 21 akan diberikan vaksin lanjutan. "Jadi mereka ini masih dalam pantauan kita," ungkapnya.

Baca juga: Bocah 5 Tahun di Dompu Digigit Anjing Diduga Rabies

Maria Ulfa mengatakan, selama tiga bulan terakhir ini belum ada kasus kematian akibat gigitan anjing.

Namun, untuk betul-betul memastikan hal ini tidak terjadi pihaknya masih menemui kendala di lapangan.

Salah satunya pasien tidak mau divaksin pada hari ke-21, sehingga risiko kematian masih tetap ada.

"Rata-rata sekarang itu kalau sudah dapat vaksin dosis satu dan dua, jarang kembali di hari ke 21. Makanya setiap pertemuan lintas sektor tetap kita ingatkan, karena target kita itu 100 persen sembuh, tapi mungkin hanya 50 persen jadinya karena hanya sampai pemberian vaksin kedua," kata Maria Ulfa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Regional
2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

Regional
Aniaya 2 'Debt Collector', Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Aniaya 2 "Debt Collector", Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Regional
Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Regional
Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Regional
Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Regional
Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Regional
Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Regional
Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Regional
Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Regional
Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Regional
3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi 'Online' di Warung Kopi

3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi "Online" di Warung Kopi

Regional
Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Regional
Aceh Utara Terima 562 Formasi ASN pada 2024

Aceh Utara Terima 562 Formasi ASN pada 2024

Regional
Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com