Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Letusan di Gunung Ile Lewotolok Masih Terus Terjadi, Warga Dilarang Beraktivitas dalam Radius 2 Km

Kompas.com - 20/03/2023, 13:18 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Andi Hartik

Tim Redaksi

LEMBATA, KOMPAS.com – Warga lereng gunung api Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), dilarang melakukan aktivitas dalam radius 2 kilometer dari pusat kawah gunung api. Sebab, letusan di gunung setinggi 1.423 meter di atas permukaan laut itu masih terus terjadi.

Selain itu, Gunung Ile Lewotolok masih berstatus level II waspada.

“Masih level II, karena itu warga dan pengunjung diimbau tidak memasuki dan melakukan aktivitas di dalam wilayah radius dua kilometer dari pusat gunung api,” ujar Petugas Pos Pemantau Gunung Api (PGA) Ile Lewotolok Yeremias Kristianto Pugel dalam keterangannya, Senin (20/3/2023).

Baca juga: Gunung Ile Lewotolok Meletus 6 Kali, Tinggi Kolom Abu Capai 400 Meter

Ia meminta warga tiga desa, yakni Desa Lamawolo, Lamatokan, dan Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran atau longsoran lava dan awan panas dari bagian timur puncak.

Ia mengatakan hingga saat ini letusan masih terus terjadi.

Yeremias melaporkan, pada periode pengamatan Minggu (19/3/2023) pukul 00.00 Wita hingga 24.00 Wita, terjadi tiga kali letusan dengan tinggi kolom abu mencapai 200 meter hingga 400 meter berwarna asap putih dan kelabu.

“Letusan ini disertai gemuruh sedang,” katanya.

Baca juga: Gunung Ile Lewotolok di Lembata Meletus, Lontarkan Lava Pijar Sejauh 300 Meter

Selain itu, asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 25 hingga 300 meter di atas puncak kawah.

Yeremias juga mencatat, terjadi 120 kali gempa embusan, tremor non-harmonik 109 kali, tremor harmonik 15 kali, vulkanik dangkal satu kali, dan vulkanik dalam satu kali.

“Untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan Iainya yang disebabkan oleh abu vulkanik, masyarakat yang berada di sekitar menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com