Salin Artikel

Anjing yang Gigit 3 Bocah di Dompu Positif Rabies

Hal itu berdasarkan hasil uji laboratorium yang dilakukan terhadap sampel kepala anjing, tak lama setelah ditangkap dan dibunuh oleh warga setempat.

"Sampelnya sudah kita ambil dan uji, hasilnya positif rabies," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Kesawan) Disnakeswan Dompu, Mujahidin saat dikonfirmasi, Senin (20/3/2023).

Penanganan ekstra

Mujahidin mengatakan, dengan keluarnya hasil uji laboratorium tersebut maka penanganan terhadap pasien harus ekstra.

Apalagi mereka mengalami luka pada bagian tubuh yang dekat organ kepala sehingga berisiko lebih tinggi.

Menurut dia, anjing tersebut adalah hewan peliharaan warga sekitar, namun setelah kasus seperti ini biasanya tidak ada yang mau mengaku karena khawatir mendapat sanksi sosial.

"Kalau sudah menimbulkan korban tidak ada yang mau mengaku itu anjingnya. Karena akan jadi omongan warga nanti," ujarnya.

Menyangkut data kasus gigitan anjing selama Januari hingga Maret 2023, Mujahidin mengaku, belum mendapat laporan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Dompu.

Biasanya, korban yang menjalani perawatan di Puskesmas atau rumah sakit didata.

Data tersebut dikirim ke Dinkes, lalu diteruskan ke Disnakeswan sebagai acuan penanggulangan.

53 kasus gigitan

Sementara itu, Kepala Bidang Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Dompu, Maria Ulfa menyebutkan, selama tiga bulan terakhir ini sudah ada 53 kasus gigitan anjing.

Rinciannya, 27 kasus terjadi pada Januari, 19 kasus di Februari dan 7 kasus per 1-20 Maret 2023.

"Maret ini ada 7 kasus, itu laporan sementara kami. Karena kemarin ada tambahan tiga orang di Desa Saneo," kata Maria Ulfa.

Terhadap tiga bocah korban gigitan terakhir di Desa Saneo, lanjut dia, setelah diberikan masing-masing dua dosis vaksin anti rabies (VAR) mereka sudah boleh pulang ke rumah.

Pada hari ketujuh dan 21 akan diberikan vaksin lanjutan. "Jadi mereka ini masih dalam pantauan kita," ungkapnya.

Maria Ulfa mengatakan, selama tiga bulan terakhir ini belum ada kasus kematian akibat gigitan anjing.

Namun, untuk betul-betul memastikan hal ini tidak terjadi pihaknya masih menemui kendala di lapangan.

Salah satunya pasien tidak mau divaksin pada hari ke-21, sehingga risiko kematian masih tetap ada.

"Rata-rata sekarang itu kalau sudah dapat vaksin dosis satu dan dua, jarang kembali di hari ke 21. Makanya setiap pertemuan lintas sektor tetap kita ingatkan, karena target kita itu 100 persen sembuh, tapi mungkin hanya 50 persen jadinya karena hanya sampai pemberian vaksin kedua," kata Maria Ulfa.

https://regional.kompas.com/read/2023/03/20/134103478/anjing-yang-gigit-3-bocah-di-dompu-positif-rabies

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke