Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikontak Anggota DPR Soal Penitipan Mahasiswa, Eks Rektor Unila Karomani Sebut Ponselnya Disadap KPK

Kompas.com - 09/03/2023, 19:31 WIB
Tri Purna Jaya,
Reni Susanti

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Mantan Rektor Universitas Lampung (Unila) Karomani diduga sudah mengetahui ponselnya disadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Fakta ini terungkap saat jaksa penuntut KPK menunjukkan bukti chat WhatsApp antara Karomani dengan saksi Tamanuri (anggota DPR RI) dalam sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor Tanjung Karang, Kamis (9/3/2023).

Mulanya, jaksa menanyakan Tamanuri terkait namanya yang disebut Mardiana (anggota DPRD Provinsi Lampung) pada sidang sebelumnya.

Baca juga: Jadi Saksi, Bupati Lampung Tengah Akui Titipkan Anak Kepala Desa Masuk FK Unila, tapi Tak Ikut Serahkan uang

Mardiana saat itu menyebut, dia meminta bantuan anggota Komisi 5 DPR RI untuk menghubungi Karomani terkait penitipan anaknya masuk Fakultas Kedokteran (FK) Unila tahun 2022.

"Saya bantu Mardiana waktu itu dia minta tolong untuk menitipkan anaknya masuk jalur mandiri," kata Tamanuri, Kamis.

Baca juga: Rekening Diblokir KPK, Mantan Rektor Unila Karomani: Saya Sekarang Gelandangan...

Tamanuri kemudian menghubungi Karomani melalui chat WhatsApp dengan maksud menyampaikan permintaan Mardiana itu.

Dugaan Karomani sudah mengetahui ponselnya disadap KPK terlihat dalam bukti screenshot percakapan yang ditampilkan jaksa.

"Mohon maaf pak rektor, apa bisa saya kirim data anak yang saya bantu lewat WA ini," isi pesan Tamanuri.

Karomani meminta agar Tamanuri menghubungi Wakil Rektor I kala itu, yakni terdakwa Heryandi dan menulis ponselnya disadap KPK.

"HP ini dibidik KPK pak Ketua," tulis Karomani. Terlihat chat itu dilakukan pada 7 Juli 2022.

Tanggal 12 Juli 2022, Tamanuri kembali menghubungi Karomani dan mengajaknya bertemu karena desakan Mardiana.

"Minta Tolong bener pak rektor, anaknya sudah nangis terus," tulis Tamanuri.

Namun Karomani menjawab dia sedang berada di Pontianak dan akan segera menghubungi Tamanuri.

Pada 15 Juli 2022, Karomani mengirimkan pesan kepada Tamanuri dan meminta agar tidak mengirimkan data apapun melalui pesan WhatsApp itu.

"Minta maaf, sekedar info, anak kita jangan print nilai hasil tes dan jangan kasih tau yang lain... bahaya bisa dituntut dan dibatalin, mohon dimaklumi, KPK konon sudah masuk memantau," tulis Karomani.

Dari komunikasi yang terjadi pada tanggal 7, 12, dan 15 Juli 2022 itu, diduga Karomani telah mengetahui bahwa ponselnya disadap KPK.

Karomani sendiri ditangkap KPK dalam operasi tangkap tangan (OTT) pada Sabtu, 20 Agustus 2022 saat berada di Bandung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak seperti Pemilu, Peminat PPK dan PPS di Pilkada Menurun

Tak seperti Pemilu, Peminat PPK dan PPS di Pilkada Menurun

Regional
Mengenal Megathrust dan Hubungannya dengan Potensi Gempa dan Tsunami di Indonesia

Mengenal Megathrust dan Hubungannya dengan Potensi Gempa dan Tsunami di Indonesia

Regional
Usai Kecelakaan Maut Subang, Tim Gabungan Cek Kelayakan Bus Pariwisata di Banyumas

Usai Kecelakaan Maut Subang, Tim Gabungan Cek Kelayakan Bus Pariwisata di Banyumas

Regional
Soal 'Study Tour', Gibran: Jangan Dihilangkan

Soal "Study Tour", Gibran: Jangan Dihilangkan

Regional
Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta, Gibran Bakal Salurankan Bantuan Meski Tak ber-KTP Solo

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta, Gibran Bakal Salurankan Bantuan Meski Tak ber-KTP Solo

Regional
Usai dari Lebak, 1.500 Warga Baduy Lanjutkan Perjalanan  Bertemu Pj Gubernur Banten

Usai dari Lebak, 1.500 Warga Baduy Lanjutkan Perjalanan Bertemu Pj Gubernur Banten

Regional
Kasus Penyerangan di Montong Lombok Barat, 2 Orang Ditetapkan Tersangka

Kasus Penyerangan di Montong Lombok Barat, 2 Orang Ditetapkan Tersangka

Regional
Siswi SMA Diperkosa Ayah Tiri dan Kakek, Pelaku Ancam Bunuh Ibu Korban

Siswi SMA Diperkosa Ayah Tiri dan Kakek, Pelaku Ancam Bunuh Ibu Korban

Regional
Isi Ratusan Liter BBM Subsidi di Kapal, 2 Warga Labuan Bajo Ditangkap

Isi Ratusan Liter BBM Subsidi di Kapal, 2 Warga Labuan Bajo Ditangkap

Regional
Sakit, 7 Calon Jemaah Haji Embarkasi Solo Ditunda Berangkat ke Tanah Suci

Sakit, 7 Calon Jemaah Haji Embarkasi Solo Ditunda Berangkat ke Tanah Suci

Regional
Tabungan Rp 5 Juta Terbakar, Penjual Angkringan di Solo: Padahal buat Mengembangkan Usaha

Tabungan Rp 5 Juta Terbakar, Penjual Angkringan di Solo: Padahal buat Mengembangkan Usaha

Regional
2 Penambang Timah Rakyat Ilegal di Babel Tertimbun Lumpur, 1 Tewas Tenggelam

2 Penambang Timah Rakyat Ilegal di Babel Tertimbun Lumpur, 1 Tewas Tenggelam

Regional
Kasus Oknum Polisi Diduga Aniaya Warga Aceh Utara hingga Tewas Berakhir Damai

Kasus Oknum Polisi Diduga Aniaya Warga Aceh Utara hingga Tewas Berakhir Damai

Regional
Tak Gubris Ajakan Salaman, Pelajar di Semarang Disetrika Kakak Kelasnya

Tak Gubris Ajakan Salaman, Pelajar di Semarang Disetrika Kakak Kelasnya

Regional
Terdampak Banjir, Aliran Listrik ke 1.890 Pelanggan PLN Padam

Terdampak Banjir, Aliran Listrik ke 1.890 Pelanggan PLN Padam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com