SEMARANG, KOMPAS.com - Tanggul di depan rumah Ketua RT 01 RW 01, Kelurahan Mangkang Kulon, Kota Semarang, Jawa Tengah, jebol pada Kamis (2/3/2023) pukul 18.00 WIB. Peristiwa itu terjadi usai hujan deras mengguyur wilayah Semarang dari pagi hingga sore.
Ketua RT Kumariyah (48) mengatakan, air bah memasuki permukiman warga selama satu jam, sampai menjelang waktu Isya sekitar 19.00 WIB.
“Tanggul depan itu udah lama bocor, airnya mancur sedikit doang. Jadi enggak nyangka kalau bakal jebol besar,” ungkap Kumariyah kepada Kompas.com, Jumat (3/3/2023).
Air bah yang membanjiri permukiman itu berasal dari daerah aliran sungai (DAS) Plumbon yang seharusnya mengalir ke laut.
Pihaknya mengungkapkan sebanyak 30 KK dan 20 rumah terdampak. Sementara 11 rumah kemasukan air dan lumpur dari banjir bandang.
“Enggak ada korban serius, soalnya saya langsung lapor karena saya tergabung di kelurahan siaga bencana (KSB). Ketua DPRD Semarang, Damkar, Dinas PU datang tadi malam juga,” kata Kumariyah.
Bantuan pun datang setelah banjir surut. Puluhan warga melakukan kerja bakti membersihkan lumpur dari rumah yang terdampak.
Untuk mempercepat air keluar dari permukiman, warga menjebol pagar pembatas banjir rob.
“Itu memang tanggul tua. Tahun lalu juga pernah jebol di bagian sebelah kiri rumah dan udah ditambal dan dibangun baru,” ungkap Kumariyah.
Sementara itu, banjir juga terjadi di depan rumah ketua RW setempat karena air sungai meluap. Hal itu terjadi akibat ketinggian tanggul yang tak memadai.
Untuk mengantisipasi hal itu, pihaknya telah berinisiatif memasang sandbag sebagai tanggul buatan.
“Intinya kemarin saya minta BBWS Pemali Juana segera memperbaiki. Hari ini sudah mulai turun untuk penanganan tititk tanggul jebol,” jelasnya.
Baca juga: Mengenal 3 Tradisi di Semarang dan Tujuannya, Ada Dugderan
Petugas lapangan BBWS Pemali Juana Ahmad Arifin menyebut, perbaikan darurat akan dilakukan dengan membangun tanggul sementara menggunakan sandbag dan bambu di pinggir sungai.
Kemudian di bagian luar yang jebol baru dapat diperbaiki secara permanen. Hal itu sebagai antisipasi terjadinya banjir bila hujan deras kembali mengguyur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.