SOLO, KOMPAS.com - Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Jawa Tengah, menggelar Shalat Jumat perdana pada 3 Maret 2023. Dalam momen ini, warga berbondong-bondong mendatangi masjid hadiah dari Presiden Uni Emirat Arab (UEA), Mohammed bin Zayed (MBZ) kepada Indonesia, itu.
Rombongan dari berbagai daerah tampak memadati masjid sejak pukul 11.00 WIB, menjelang Shalat Jumat. Terlihat juga, bus-bus antarprovinsi hingga kendaraan roda empat berpelat luar daerah sudah terparkir di sejumlah ruas jalan menuju masjid.
Bukan hanya kaum laki-laki saja yang mendatangi masjid saat jam Shalat Jumat itu. Kaum perempuan pun, juga ikut hadir dalam suasana shalat tersebut.
Seperti halnya, Warga Asal Batang, Jawa Tengah, Istikomah (60) mengaku datang bersama majelis pengajian atau muslimat di wilayahnya.
"Tadi pagi, berangkat dari jam 7 pagi, langsung ke sini. Ada 50 rombongan dalam satu bus. Ibu-ibu muslimat semuanya," kata Istikomah sesaat setelah shalat, Jumat (3/3/2023).
Diperkirakan sekitar 10.000 orang berkumpul di masjid tersebut. Hal ini, dibuktikan seluruh bagian masjid terisi oleh jemaah yang terlihat khusyuk mendengarkan khotbah Shalat Jumat.
Sebelum masuk ke area dalam masjid, tampak antrean panjang yang terbagi kaum laki-laki dan perempuan. Mereka tampak tertib mengikuti arahan para petugas keamanan disana.
"Kebetulan ada acara di Solo. Terus, momennya pas ada Shalat Jumat perdana, jadi pengin mengunjungi masjid ini," kata jemaah Shalat Jumat, asal Kediri, Jawa Timur, Nanang seminar (38).
Selama Shalat Jumat ini, para jemaah mengaku takjub dengan pembawa khotbah menggunakan dua bahasa yakni, bahasa Arab dan bahasa Indonesia. Sehingga membuat Shalat Jumat berbeda dengan masjid-masjid lain di Indonesia.
"Subhanallah, sangat megah sekali. Tadi di sesi sebelum shalat ada khotbah pakai translate bahasa Indonesia. Imannya langsung dari Arab. Jadi agak membantu, kan kita tidak bisa bahasa Arab," kata jemaah Shalat Jumat, Aris Darmana (30).
Mayoritas warga terlihat patuh dan mengetahui aturan yang disepakati. Di antaranya tidak boleh membawa makan dan minum, ataupun menggelar tikar di kawasan masjid.
"Persiapan seperti biasanya bawa alat shalat. Tadi ndak sempat bawa plastik buat sandal. Tapi Ndak apa-apa aman," jelas Dwi Indrawati (43), warga Karanganyar.
"Tahu aturannya, kemarin lihat di berita saat pembuka untuk umum. Jadi memang, sudah menyiapkan," jelasnya.
Kedatangan ke masjid tersebut, bagi Dwi bukan hanya untuk shalat saja. Dia ingin mengabadikan momen dan berfoto di Masjid yang super megah tersebut.
"Tadi sampai jam 10.00 WIB bareng suami foto-foto dulu. Terus langsung ikutin Shalat Jumat ini," jelasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.