Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benteng Van der Wijck: Sejarah, Fungsi, dan Keunikan Bangunan

Kompas.com - 28/02/2023, 19:19 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Benteng Van der Wijck adalah sebuah benteng peninggalan Belanda yang menjadi objek wisata sejarah di Gombong.

Lokasi Benteng Van der Wijck berada sekitar 19 kilometer dari pusat Kota Kebumen, tepatya di Jalan Sapta Marga No. 100, Sidayu, Kota Gombong, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.

Baca juga: Benteng Van den Bosch, Uniknya Pertahanan Belanda di Tempuran Sungai Bengawan Solo dan Sungai Madiun

Bangunan Benteng Van der Wijck memiliki bentuk segi delapan dengan luas kawasan benteng mencapai 7.168 meter persegi

Luas benteng bagian bawah dan bagian atasnya sama yaitu sekitar 3.606,625 meter persegi dengan tinggi 9,67 meter dan cerobong setinggi 3,33 meter.

Benteng berwarna merah ini dibangun dengan 16 barak tentara dengan ukuran panjang masing-masing sekitar 7,5 meter dan lebar sekitar 11,32 meter.

Baca juga: Benteng Kuto Besak, Pusat Kesultanan Palembang di Tepi Sungai Musi

Sejarah Benteng Van der Wijck

Dilansir dari laman Kemdikbud, Benteng Van Der Wijck dibangun pada tahun 1833 atau beberapa tahun setelah berakhirnya Perang Diponegoro (1825-1830).

Nama benteng ini diambil dari nama Komandan Van Der Wijck yang pada saat itu yang karirnya cukup cemerlang dalam membungkam perlawanan rakyat Aceh.

Baca juga: Benteng Fort de Kock, Jejak Belanda di Bukittinggi pada Masa Perang Paderi

Sebelumnya, benteng ini bernama Fort Cochius atau Benteng Cochius yang diambil dari nama salah seorang Jenderal Belanda yaitu Frans David Cochius (1787-1876).

Cochius sendiri pernah ditugaskan di daerah Bagelen yang menjadi bagian dari wilayah karesidenan Kedu dan memimpin prajurit Belanda ketika Perang Diponegoro berlangsung.

Adapun keberadaan benteng ini juga kerap dikaitkan dengan petilasan Kyai Giyombong dan Kyai Gajahguling di Gombong, yaitu tokoh pendukung Pangeran Diponegoro di daerah Bagelen (Kedu Selatan).

Fungsi Benteng Van der Wijck

Benteng Van der Wijck pada awalnya merupakan sebuah kantor bagi kongsi dagang Belanda yaitu Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC).

Selepas itu, bangunan ini lantas digunakan sebagai benteng pengintaian dan pertahanan serta gudang logistik bagi tentara Belanda.

Kemudian pada tahun 1856, benteng ini berubah fungsi menjadi Pupillen School atau sekolah calon militer bagi anak-anak keturunan Eropa yang lahir di Hindia Belanda.

Hal ini berdampak pada lingkungan sekitar benteng yang berkembang menjadi permukiman bagi anggota militer Belanda di Gombong.

Permukiman di luar kompleks benteng ini dilengkapi dengan fasilitas-fasiltas seperti tempat tinggal untuk perwira dan pengajar Puppilen School, makam, penjara, dapur, pos penjagaan, barak, tempat latihan menembak, kantin, kolam renang, taman, rumah sakit, bengkel zeni, lapangan terbuka, hotel, kantor pos dan lapangan olah raga.

Benteng Van der Wijck peninggalan Belanda yang menjadi objek wisata sejarah di Gombong, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
kebudayaan.kemdikbud.go.id Benteng Van der Wijck peninggalan Belanda yang menjadi objek wisata sejarah di Gombong, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Regional
Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Regional
Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Regional
Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Regional
Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Regional
Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Regional
Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Regional
Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Regional
Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Regional
Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Regional
390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com