KOMPAS.com - Kerajaan Demak merupakan salah satu kerajaan bercorak Islam yang pernah berdiri di nusantara.
Kerajaan Demak juga menjadi kerajaan Islam pertama yang berdiri di Pulau Jawa pada sekitar abad ke-15.
Baca juga: Runtuhnya Kerajaan Demak, Kerajaan Islam Pertama di Pulau Jawa
Letak Kerajaan Demak berada di Jawa Tengah, tepatnya di sebuah daerah yang bernama Bintoro yang semula menjadi bagian dari wilayah Majapahit.
Raja pertama dan pendiri Kerajaan Demak adalah Raden Patah (1500-1518).
Pada masa pemerintahan Raden Patah, wilayah kekuasaan Kerajaan Demak meliputi daerah Jepara, Tuban, Sedayu, Palembang, Jambi, dan beberapa daerah di Kalimantan.
Baca juga: 7 Peninggalan Kerajaan Demak, Ada Dekorasi Populer di Masa Majapahit
Puncak kejayaannya terjadi pada masa pemerintahan Sultan Trenggono (1521-1546) yang naik tahta setelah Pati Unus.
Namun pasca kematian Sultan Trenggono saat menyerang Kerajaan Blambangan membuat Kerajaan Demak melemah karena perebutan kekuasaan.
Pada akhirnya, keruntuhan Kerajaan Demak disebabkan pemberontakan yang dilakukan penguasa Pajang yaitu Adipati Hadiwijaya pada 1556.
Baca juga: Sejarah Masjid Agung Demak: Tahun Berdiri, Ciri Khas, dan Foto
Keberadaan Kerajaan Demak kemudian dapat ditelusuri dari berbagai sumber sejarah yang ditinggalkan.
Beberapa sumber sejarah Kerajaan Demak banyak ditemukan di Masjid Agung Demak.
Dilansir dari laman Dinas Pariwisata Kabupaten Demak, Masjid Agung Demak adalah sebuah masjid kuno peninggalan Kerajaan Demak yang dibangun oleh Raden Patah.
Lokasi Masjid Agung Demak berada di Kampung Kauman, Kelurahan Bintoro, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
Pembangunan Masjid Agung Demak dilakukan pada abad ke-15 Masehi dengan dibantu para Walisongo.
Masjid Agung Demak dengan memiliki candra sengkala memet serupa bulus yang bermakna Sirno Ilang kerthaning bumi.
Bulus yang terdiri di atas kepala memiliki makna 1, empat kaki bulus bermakna 4, badan bulus yang bulat bermakna 0, dan ekor bulus bermakna 1.