Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angka Stunting Jateng Naik di 20 Kabupaten/Kota, Tertinggi Brebes Mencapai 29,1 Persen

Kompas.com - 14/02/2023, 22:39 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Angka stunting Jateng pada 2022 secara menyeluruh turun 0,1 persen dari 2021 menjadi 20,8 persen. Namun di 20 kabupaten/kota mengalami kenaikan kasus stunting.

Menurut hasil survei status gizi Indonesia (SSGI) 2022 yang baru dirilis, angka stunting Jateng masih di bawah stunting nasional sebesar 21,6 persen.

Disebutkan kasus stunting tertinggi Jateng terjadi di Brebes dengan presentase 29,1 persen.

Baca juga: Meski Stunting Baru Turun 0,1 Persen, Kepala BKKBN Puji Penanganannya di Jawa Tengah

Kemudian 10 kota berikutnya juga mengalami kenaikan angka stunting. Mulai dari Temanggung 28,9 persen, Magelang 28,2 persen, Purbalingga 26,8 persen.

Lalu Blora 25,8 persen, Sragen 24,3 persen, Rembang 24,3 persen, Pekalongan 23,5 persen, Batang 23,5 persen, Kota Pekalongan 23,1 persen, dan Pati 23 persen.

Untuk itu Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) RI Hasto Wardoyo menambah gelontoran dana di Jateng dari sebelumnya 2022 Rp 41 miliar kini menjadi Rpb 51 miliar pada 2023.

“Jateng harus menjadi bandol nasional ya, karena jumlah penduduknya besar. Kalau Jateng penurunan stunting signifikan, maka memberikan daya ungkit secara nasional,” kata Hasto kepada Kompas.com, Senin (13/2/2023).

Hal itu disampaikan usai Rapat Kerja Daerah Program Bangga Kencana dan Penurunan Stunting di Hotel Santika, Semarang.

Lebih lanjut, survei SSGI menunjukkan kenaikan stunting cukup tinggi di Kabupaten Grobogan. Dari semula 2021 di angka 9,6 persen menjadi 19,3 persen pada 2022 lalu.

Baca juga: 14 Makanan Sumber Zat Besi yang Bisa Mencegah Stunting pada Anak

Kemudian sejumlah daerah juga mengalami penurunan cukup besar. Semula lebih dari 20 persen, kini berhasil mencapai angka belasan persen.

Antara lain Kota Semarang dari 21,3 persen menjadi 10,4 persen. Demak dari 25,5 persen menjadi 16,2 persen. Jepara dari 25 persen menjadi 18,2 persen. Tegal dari 23,9 menjadi 16,8 persen. Diikuti 11 kabupaten/kota lainnya.

Sebagai upaya pencegahan stunting, Hasto mengharuskan pada calon pengantin melakukan pemeriksaan kesehatan di faskes yang tersedia. Hal ini untuk memudahkan pemerintah kabupaten/kota dalam pemetaan ibu hamil.

“Saya declare mulai 1 Maret kalau mau nikah harus menunjukkan sertifikat pranikah ELSIMIL. Kalau belum diperiksa, maka jangan dinikahkan. Karena periksa gampang, di Jateng semua puskesmas gratis,” tegasnya.

Baca juga: Pemprov Sulsel, Tanoto, dan UNICEF Luncurkan Buku Percepatan Penurunan Stunting

Pemeriksaan dilakukan untuk mengecek hb dalam darah, lingkar lengan atas, tinggi badan, dan berat badan.

Pasalnya menurut Kemenag Jateng pernikahan di Jateng pada 2022 sebanyak 271.271 pasangan. Hasto mengatakan rata-rata 80 persen diantaranya atau setara dengan 217 ribu pasangan mengalami kehamilan di tahun pertama.

Sedangkan stunting di Jateng berada di kisaran 20 persen. Sehingga diperkirakan bayi stunting sekitar 43 ribu yang perlu perhatian khusus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com