Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembakaran Hotel di Lombok Timur, Polisi: Disebabkan Konflik Lama akibat Pembangunan Tembok

Kompas.com - 01/02/2023, 19:53 WIB
Idham Khalid,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

LOMBOK TIMUR, KOMPAS.com- Kepolisian Resor (Polres) Lombok Timur melakukan investigasi menyusul insiden pembakaran hotel milik PT. Temada Pumas Abadi di Desa Serewe, Kecamatan Jerowaru oleh sekelompok masa, Selasa (31/1/2023)

Kapolres Lombok Timur AKBP Hery Indra Cahyono mengungkapkan motif massa melakukan pembakaran hotel karena kesal. Mereka menilai pembangunan tembok hotel membuat aktivitas menjadi terbatas.

Baca juga: Sebuah Hotel di Lombok Timur Dibakar Massa

"Hasil investigasi kami, konflik ini berawal dari aktivitas masyarakat yang merasa kegiatannya terbatas atau terganggu dengan pembangunan pagar hotel itu masyarakat merasa kegiatan terbatas, atau kurang leluasa," kata Hery melalui sambungan telepon, Selasa (1/2/2023)

Hery menyampaikan, bahwa benih konflik sudah terjadi beberapa tahun sebelumnya.

Masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan, petani rumput laut mengeluhkan adanya pembangunan tembok tersebut.

"Sebenarnya sudah beberapa tahun yang lalu benih konflik permasalahan. Sehingga puncaknya terjadi perusakan dan pembakaran hotel," kata Hery.

Baca juga: Kecelakaan Tunggal Innova Reborn di Lombok Tengah, 2 Orang Meninggal, 3 Terluka

Pihak manajemen hotel telah melaporkan kejadian tersebut ke polisi.

"Permasalahan ini sudah dilaporkan dan ditangani penyidik. Untuk kerugian pihak owner masih proses menghitung," kata Hery.

Hery menjelaskan, situasi di tempat kejadian saat ini sudah kondusif, namun sejumlah personel masih berjaga untuk mengantisipasi hal tak diinginkan.

Sebelumnya, sekitar 150 orang membakar hotel di Lombok Timur, Selasa (31/1/2023) sekira pukul 11.30 Wita.

Mulanya masyarakat melakukan aksi menyampaikan aspirasi pada pihak hotel untuk membuka tembok yang dianggap mengganggu.

Pembahasan pembukaan tembok berakhir dengan kesepakatan akan ditindaklanjuti di tingkat Kabupaten Lombok Timur. Namun usai bubar masyarakat malah melakukan perusakan dan membakar hotel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pesisir Selatan Sumbar Dilanda Banjir, 1 Jembatan Ambruk dan Ratusan Rumah Terendam

Pesisir Selatan Sumbar Dilanda Banjir, 1 Jembatan Ambruk dan Ratusan Rumah Terendam

Regional
Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Regional
Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Regional
'Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya'

"Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya"

Regional
 Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Regional
Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Regional
Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Regional
Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Regional
Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Regional
Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Regional
Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Regional
20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

Regional
Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Regional
Satu Pasien di Pelosok Manggarai Timur NTT Meninggal saat Ditandu Lewati Jalan Tanah ke Puskesmas

Satu Pasien di Pelosok Manggarai Timur NTT Meninggal saat Ditandu Lewati Jalan Tanah ke Puskesmas

Regional
Nekat Pulang dari RS demi Ikut UTBK di Unsoed, Nayla Kerjakan Soal dari Dalam Mobil

Nekat Pulang dari RS demi Ikut UTBK di Unsoed, Nayla Kerjakan Soal dari Dalam Mobil

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com