Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Menginap di Bawah JMP Ambon, Gepeng dan Anak Jalanan Ditangkap Petugas Dinsos

Kompas.com - 01/02/2023, 22:03 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Petugas dinas sosial bersama satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Ambon menggelar razia penertiban gelandangan dan pengemis (gepeng) serta anak jalanan, Rabu (1/2/2023).

Dalam razia yang dilakukan itu, petugas menangkap belasan gepeng dan anak jalanan yang mangkal di bawah Jembatan Merah Putih (JMP) Ambon.

Baca juga: Eksekusi Lahan di Ambon Berlanjut, Rumah Warga Dibongkar Paksa

Mereka yang terjaring dalam razia tersebut dibawa petugas ke Balai Kota Ambon untuk didata dan dibina.

Kepala Dinas Sosial Kota Ambon Nurhajaty Jasin mengatakan, razia digelar karena gepeng dan anak jalanan sering menganggu kenyamanan warga, khususnya di kawasan ruang terbuka hijau yang terletak di bawah Jembatan Merah Putih Ambon.

Menurutnya, para gepeng dan anak jalanan yang terjaring razia itu kerap tidur dan menginap di ruang terbuka hijau itu.

“Razia yang dilakukan hari ini merupakan arahan dari Bapak Pj Wali Kota Ambon untuk membersihkan gepeng dan anak jalanan di Ambon,” kata Nurhajaty di Ambon, Rabu.


Nurhajaty menambahkan, belasan gepeng dan anak jalanan itu dibina dan diminta membuat surat pernyataan agar tak mengulangi perbuatannya.

“Semua yang ditangkap itu ada 14 orang, ada satu ibu bersama tiga anaknya, ada juga tiga perempuan dan tiga laki-laki. Kita bawa mereka ke balai kota untuk dibina kemudian mereka membuat surat pernyataan,” ungkapnya.

Berdasarkan kesepakatan, para gepeng dan anak jalanan itu bersedia dipulang ke kampung halaman masing-masing.

”Untuk anak-anak kita kembalikan ke orangtua mereka dan untuk orang dewasa kita pulangkan ke desanya,” ungkapnya.

Saat disinggung soal alasan para gepeng dan anak jalanan kerap mangkal dan menginap di bawah kawasan Jembatan Merah Putih, Nurhajati menyebut, beberapa di antara mereka mengaku terpaksa menginap karena tempat tinggalnya jauh dari lokasi bekerja.

Baca juga: Eksekusi Lahan di Ambon Ditolak Warga, Pihak Penggugat: Tak Ada yang Mau Berdamai

Ada juga yang beralasan tidak sempat pulang ke tempat tinggalnya karena bekerja sebagai penyapu jalan dan juru parkir.

“Mereka mengaku sebagai jukir dan juga penyapu jalan, ada yang mengaku lokasi tempat tinggal jauh dari tempat bekerja jadi memilih tidur di sana. Ada juga tiga anak yang bukan warga Kota Ambon,” ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Regional
IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

Regional
Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Regional
Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Regional
Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Regional
Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Regional
Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Regional
Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Regional
Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Regional
PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

Regional
DBD di Lampung Melonjak, Brimob 'Gempur' Permukiman Pakai Alat 'Fogging'

DBD di Lampung Melonjak, Brimob "Gempur" Permukiman Pakai Alat "Fogging"

Regional
Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com