AMBON, KOMPAS.com - Eksekusi lahan dan bangunan di kawasan Arema, desa Batu Merah, kecamatan Sirimau, kota Ambon, Maluku tetap dilakukan meski terjadi penolakan dari warga di kawasan tersebut, Selasa (31/1/2023).
Eksekusi lahan yang ditempati sebanyak 62 kepala keluarga itu dilakukan berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Ambon Nomor 026/Pdt.G/2019/PN Ambon yang mengabulkan semua gugatan dari Patria Hamoch Piters sebagai ahli waris pemilik lahan tersebut.
Terkait masalah tersebut, kuasa hukum penggugat, Helmy Sulilatu mengatakan bahwa eksekusi lahan yang dilakukan itu telah sesuai aturan hukum yang berlaku karena perkara tersebut telah berkekuatan hukum tetap.
Baca juga: Eksekusi Lahan di Ambon Picu Kemacetan Parah, Polisi Tutup Jalan Jenderal Sudirman
Helmy mengeklaim, sebelum kasus tersebut dibawa ke pengadilan dan dan eksekusi dilakukan, kliennya telah berulang kali melakukan pendekatan dan upaya penyelesaian secara baik-baik dengan warga yang menguasai lahan tersebut.
Namun karena tidak ada iktikad baik dari warga, kliennya itu kemudian membawa perkara tersebut ke pengadilan Negeri Ambon untuk diproses secara hukum pada tahun 2019.
“Jadi awalnya di tahun 2015, klien kami sudah pernah melakukan mediasi dengan warga di sini, juga sudah lakukan pendekatan secara baik-baik. Sampai kemarin itu sebelum eksekusi ada dua kali penundaan tapi sepanjang hari ini tidak ada yang mau berusaha untuk berdamai,” ungkapnya kepada warrtawan di lokasi eksekusi Senin sore.
Soal pengakuan warga bahwa mereka telah membayar sejumlah uang ganti rugi kepada kliennya hingga mencapai Rp 300 juta, Helmy mengaku bahwa selama ini keliennya tidak pernah menerima uang apapun.
Menurutnya ada pengakuan dari sejumlah warga bahwa mereka telah menyerahkan uang pengganti kepada Mustakin Wenno yang merupakan kuasa hukum pertama kliennya Patria Hamoch Piter. Namun uang tersebut tidak pernah diterima oleh kliennya itu.
Pihaknya juga telah mengecek pengakuan warga tersebut kepada Mustakin Wenno saat dia dihadirkan sebagai saksi di pengadilan.
“Maka kami tanyakan kepada Mustakin Wenno, dari bukti kepemilikan yang sudah dibayarkan warga, ada bukti yang diterima klien kami tidak? Dan dia mengatakan dia pernah menyerahkan tetapi dia tidak berani membuktikan, bukti pembayaran atau transfer yang ditujukan kepada klien kami,” ungkapnya.
Baca juga: Tolak Eksekusi Lahan, Warga di Ambon Adang Alat Berat
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.