Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE Dampak Gempa M 7,5 Maluku, 134 Fasilitas Umum Rusak, 38 di Antaranya Sekolah dan 17 Gereja

Kompas.com - 18/01/2023, 11:23 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Krisiandi

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bermagnitudo 7,5 di wilayah Maluku masih terus bertambah.

Selain merusak ratusan rumah warga di kabupaten Kepulauan Tanimbar dan Maluku Barat Daya, gempa besar tersebut juga ikut merusak ratusan fasilitas umum lainnya yang ada di dua daerah tersebut.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku mencatat berdasarkan data terbaru ada sebanyak 134 fasilitas umum yang mengalami kerusakan di dua wilayah tersebut.

“Dari data terbaru yang kami terima, fasilitas umum yang rusak akibat gempa di Tanimbar dan Maluku Barat Daya itu ada sebanyak 134 unit,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Maluku Shandy Luhulima kepada Kompas.com, Rabu (18/1/2023).

Adapun ratusan fasilitas umum yang rusak itu tersebar di 59 desa yang berada di 10 kecamatan di Kepualuan Tanimbar dan 17 desa di sembilan kecamatan di Maluku Barat Daya.

Baca juga: 6 Hari Setelah Gempa M 7,5 Maluku, Sejumlah Warga Memilih Tetap Bertahan di Gunung

Dia merinci dari 134 fasilitas umum yang mengalami kerusakan itu, sebanyak 105 fasilitas umum yang rusak berada di kabupaten Kepulauan Tanimbar sedangkan 29 lainnya berada di kabupaten Maluku Barat Daya.

Ratusan fasilitas umum yang mengalami kerusakan akibat gempa itu mulai dari fasilitas kesehatan sebanyak 15 unit, sekolah sebanyak 38 unit, kantor pemerintahan sebanyak 31 unit dan rumah ibadah sebanyak 17 unit.

“Ada juga fasilitas umum lainnya yang juga rusak di dua daerah itu sebanyak 34 unit,” katanya.

Dari 134 fasilitas umum yang rusak itu sebanyak 92 bangunan hanya mengalami kerusakan ringan, 22 bangunan rusak sedang dan 20 lainnya rusak berat. Sedangkan rumah warga yang rusak tercatat sebanyak 689 unit.

“Ini data terbaru yang kami terima dari BPBD Tanimbar dan Maluku Barat Daya,” katanya.

Ia menambahkan data kerusakan fasilitas umum akibat gempa di dua wilayah itu masih bersifat sementara karena sampai saat ini data dari kabupaten Maluku Barat Daya belum rampung.

Saat ini petugas di Maluku Barat Daya masih terus mendata jumlah kerusakan di lapangan.

Shandy mengakui pendataan dampak kerusakan akibat gempa di dua wilayah itu membutuhkan waktu yang cukup lama lantaran kondisi geograis kedua wilayah terdiri dari pulau-pulau yang sulit dijangkau. Selain itu petugas juga mengalami kendala di lapangan akibat cuaca buruk dan sinyal telekomunikasi yang buruk.

“Pendataan agak lama karena di sana kan pulau-pulau, jadi soal rentan kendali. Selain itu sinyal juga sangat buruk dan cuaca yang tidak baik saat ini,” katanya.

Ia mengaku khusus untuk data jumlah kerusakan di Maluku Barat Daya kemungkinan baru akan rampung tiga hari lagi, setelah petugas yang melakukan pendataan di lapangan kembali dari lokasi terdampak bencana.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

Regional
Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Regional
Seribuan Jumatik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

Seribuan Jumatik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

Regional
Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Regional
Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Regional
Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Regional
IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

Regional
Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Regional
Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Regional
Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Regional
Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Regional
Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Regional
Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Regional
Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com