Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa M 7,5 Maluku Rusak Barak dan Asrama Militer di Tanimbar

Kompas.com - 10/01/2023, 13:49 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Andi Hartik

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Gempa berkekuatan magnitudo 7,5 yang mengguncang wilayah Kepulauan Tanimbar, Maluku, pada Selasa (10/1/2023), tidak hanya merusak rumah warga, namun juga merusak fasilitas militer yang ada di wilayah tersebut.

Kepala Penerangan Daerah Militer (Kapendam) XVI Pattimura Kolonel Arh Adi Prayogo mengatakan, guncangan gempa tersebut telah merusak barak militer di Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar.

“Ada satu barak militer yang rusak berat dan ada tiga yang rusak ringan,” kata Adi kepada Kompas.com via telepon, Selasa siang.

Baca juga: Polda Maluku Sebut 52 Rumah Warga Rusak akibat Diguncang Gempa M 7,5

Adapun barak militer yang mengalami keruskaan akibat gempa itu merupakan barak remaja yang selama ini ditempati prajurit Kompi C Yonif 734/Sns yang berada di Dusun Mesawak.

Selain merusak barak militer, gempa tersebut juga ikut merusak kantor Kompi Senapan B Yonif 734 dan sejumlah rumah dinas anggota TNI di wilayah tersebut.

Baca juga: Dampak Gempa Maluku, Jalan Ambles 300 Meter hingga 15 Rumah Rusak

 

Adapun rumah dinas yang mengalami kerusakan ditempati oleh anggota Batalyon 734 Praka Sokoy. Selain itu, dua rumah dinas anggota Kodim 1507 yang ditempati Kopda Koso dan Serda Serda Kornelis Lengmatang.

“Ketiga rumah dinas dan kantor Kompi Senapan Yonif 734 ini mengalami kerusakan ringan,” ujarnya.

Selain mengungkap kerusakan pada fasilitas militer di wilayah itu, Adi juga menyebut ada puluhan rumah warga dan fasilitas umum lainnya yang rusak akibat musibah tersebut.

“Betul ada puluhan rumah warga yang rusak, tapi ini masih data sementara masih ada kemungkinan bisa bertambah,” katanya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Regional
Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Regional
Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com