Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan Intensitas Tinggi, Banjir Rendam 10 Kecamatan di Pati

Kompas.com - 31/12/2022, 20:24 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Khairina

Tim Redaksi

 

PATI, KOMPAS.com - Bencana banjir melanda sejumlah desa di sepuluh kecamatan di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Sabtu (31/12/2022).

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati, sepuluh  kecamatan terdampak banjir yaitu Juwana, Sukolilo, Kayen,  Tambakromo, Gabus,  Pati, Margorejo, Tayu, Dukuhseti, dan Margoyoso.

Baca juga: Banyak Daerah Dilanda Banjir, Warga Jateng Diimbau Merayakan Tahun Baru di Rumah

Kepala Pelaksana BPBD Pati  Martinus Budi Prasetya menyampaikan banjir bertahap mulai merendam permukiman, akses jalan dan area persawahan pada dini hari sekitar pukul 01.30. 

Di antaranya tujuh desa di Kecamatan Juwana, tujuh desa di Kecamatan Gabus, dua desa di Kecamatan Jakenan, enam desa di Kecamatan Pati, tujuh desa di Kecamatan Kayen, tiga desa di Kecamatan Sukolilo dan dua desa di Kecamatan Dukuhseti. Kedalaman air yang membanjiri permukiman bervariasi hingga 60 sentimeter.

"Data wilayah lainnya menyusul. Tidak ada korban jiwa. Ratusan rumah  dan berhektar-hektar sawah terendam banjir. Kami dirikan posko bantuan dan siagakan fasilitas kesehatan," kata Budi saat dihubungi melalui ponsel, Sabtu.

Baca juga: Banjir Rendam Semarang, Warga Sulap Gerobak Jadi Ojek Apung, Tarifnya Rp 15.000

Dijelaskan Budi, banjir dipicu intensitas hujan tinggi beberapa hari ini yang berujung mengakibatkan daerah aliran sungai (DAS) setempat over kapasitas.

"Sudah sekitar satu minggu hujan intensitas sedang tinggi dan cuaca yang sangat ekstrim beberapa hari ini, mengakibatkan DAS di wilayah Pati, tidak mampu menampung debit air hujan dan meluap," jelas Budi.

Budi pun mengimbau kepada masyarakat untuk lebih waspada menyusul peringatan Badan  Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait cuaca ekstrem yang diprediksi melanda wilayah Jawa Tengah beberapa hari ke depan.

"Tingkatkan kewaspadaan di saat cuaca tidak bersahabat," pungkas Budi.

 

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Regional
Universitas Andalas Buka Seleksi Mandiri, Bisa lewat Jalur Tahfiz atau Difabel

Universitas Andalas Buka Seleksi Mandiri, Bisa lewat Jalur Tahfiz atau Difabel

Regional
Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Regional
Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Regional
Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Regional
Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Regional
Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Regional
Rambutan Parakan Terima Sertifikat Indikasi Geografis Pertama

Rambutan Parakan Terima Sertifikat Indikasi Geografis Pertama

Regional
Air Minum Dalam Kemasan Menjamur di Sumbar, Warga Wajib Waspada

Air Minum Dalam Kemasan Menjamur di Sumbar, Warga Wajib Waspada

Regional
Bersama Mendagri dan Menteri ATR/BPN, Walkot Makassar Diskusikan Kebijakan Pemda soal Isu Air di WWF 2024

Bersama Mendagri dan Menteri ATR/BPN, Walkot Makassar Diskusikan Kebijakan Pemda soal Isu Air di WWF 2024

Regional
Ditahan 3 Hari, Dokter yang Cabuli Istri Pasien di Palembang Kena DBD

Ditahan 3 Hari, Dokter yang Cabuli Istri Pasien di Palembang Kena DBD

Regional
Pegi Disebut Otak Pembunuhan Vina Cirebon, Polisi: Ini Masih Pendalaman

Pegi Disebut Otak Pembunuhan Vina Cirebon, Polisi: Ini Masih Pendalaman

Regional
Tabrak Tiang Lampu, Pembonceng Sepeda Motor Asal Semarang Tewas di TKP

Tabrak Tiang Lampu, Pembonceng Sepeda Motor Asal Semarang Tewas di TKP

Regional
Tembok Penahan Kapela di Ende Ambruk, 2 Pekerja Tewas

Tembok Penahan Kapela di Ende Ambruk, 2 Pekerja Tewas

Regional
Kekecewaan Pedagang di Pasar Apung 3 Mardika, Sudah Bayar Rp 30 Juta tapi Dibongkar

Kekecewaan Pedagang di Pasar Apung 3 Mardika, Sudah Bayar Rp 30 Juta tapi Dibongkar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com