SEMARANG, KOMPAS.com - Polda Jawa Tengah (Jateng) mengimbau agar warga Jateng merayakan malam pergantian tahun baru di rumah bersama keluarga.
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol M Iqbal Al Qudussy mengatakan, anjuran merayakan tahun baru di rumah karena sejumlah wilayah saat ini sedang dilanda banjir. Di antaranya di Kendal, Kota Semarang, Pati dan Pekalongan.
"Imbauan dari Polda Jateng masyarakat diminta merayakan tahun baru di rumah bersama keluarga," jelasnya saat dikonfirmasi, Sabtu (31/12/2022).
Baca juga: Banjir Rendam Semarang, Warga Sulap Gerobak Jadi Ojek Apung, Tarifnya Rp 15.000
Namun, lanjutnya, Polda Jateng juga tidak melarang apabila ada masyarakat yang tetap ingin merayakan tahun baru di luar rumah.
"Polri siap hadir untuk memberikan pengamanan untuk masyarakat," ujarnya.
Dia menegaskan, masyarakat tetap dilarang menggunakan petasan atau mercon untuk merayakan tahun baru. Namun, untuk kembang api tetap diperbolehkan.
"Mercon tetap dilarang ya tapi kembang api diperbolehkan," imbuhnya.
Untuk pesta perayaan tahun baru skala besar, warga bisa melapor dan meminta izin ke kantor polisi terdekat agar ada pengamanan.
"Nanti jika ada perayaan skala besar harus izin dulu biar didata," ujarnya.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Semarang, Iswar Aminudin mengatakan, hujan deras sempat membuat hampir di semua wilayah Kota Semarang terjadi banjir.
"Hampir semua wilayah Kota Semarang terendam tapi sekarang mulai surut," jelasnya saat dikonfirmasi, Kompas.com.
Laporan yang dia terima, saat ini wilayah yang terendam banjir tinggal beberapa titik seperti Kecamatan Genuk, Kecamatan Mangkang, Kecamatan Pedurungan, Kecamatan Ngaliyan (Wonosari) dan Semarang Utara.
Baca juga: 37 Titik di Kabupaten Kendal Dilanda Banjir hingga Tanah Longsor
"Tinggal beberapa lokasi yang tergenang banjir, hanya beberapa titik karena cekungan," ujarnya.
Dia menjelaskan, untuk kondisi genangan di pusat Kota Semarang sudah mulai kering karena airnya sudah berhasil dialirkan ke rumah pompa.
"Drainase kita sudah cukup mengalirkan air dari pusat kota ke pompa-pompa air," paparnya.
Sampai saat ada beberapa titik seperti di Pedurungan dan Genuk yang warganya sudah dilakukan evakuasi ke tempat yang lebih aman.
"Untuk Mangkang belum ada informasi yang masuk soal warga yang dievakuasi," imbuhnya.
Untuk itu, dia menghimbau kepada warga Kota Semarang agar tetap waspada dengan hujan ekstrem selama beberapa hari yang akan datang.
"Bersihkan sampah di selokan. Selain itu warga yang tinggal di bukit juga hati-hati longsor. Kalau ada retakan segera lapor," imbuhnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.