Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Parpol Akan Laporkan KPU Sikka ke DKPP Terkait Dugaan Pelanggaran Etik

Kompas.com - 16/12/2022, 16:55 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Krisiandi

Tim Redaksi

SIKKA, KOMPAS.com - Sebanyak delapan partai politik (Parpol) di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) akan melaporkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat ke Dewan Kehormatan Penyelenggaraan Pemilu (DKPU).

Kedelapan parpol itu, yakni Partai Amanat Nasional, Perindo, Hanura, Partai Keadilan dan Persatuan (PKP), Partai Nasdem, Partai Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Gerindra.

Ketua DPC PAN Sikka Philip Fransiskus mengatakan, laporan tersebut terkait dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan KPU Sikka selama proses penyusunan hingga pembahasan rancangan daerah pemilihan (Dapil) pada pemilu 2024.

Baca juga: Pro-kontra Rancangan Dapil di Sikka, KPU: Kami Berpedoman pada Aturan

"Ada delapan Parpol yang akan mengajukan keberatan dan kita sementara lengkapi bukti," ujar Philip saat pertemuan lintas partai di Kantor DPRD Sikka, Jumat (16/12/2022).

Sebagaimana diketahui, ada tiga rancangan dapil yang diusulkan KPU Sikka. Rancangan pertama empat dapil (sesuai pemilu 2019), rancangan dua lima dapil, dan rancangan tiga enam dapil.

Menurut Philip, terhadap dua rancangan dapil baru yang diusulkan sangat tidak sesuai dengan tujuh prinsip penataan dapil sebagaimana diatur dalam PKPU nomor 6 tahun 2022 tentang daerah pemilihan.

Ia menilai, KPU seolah memaksakan kehendak agar dua rancangan tersebut harus terealisasi, padahal ada prinsip yang sudah diabaikan.

Bahkan, lanjut Philip, ada pengakuan terbuka dari internal KPU Sikka, yang berperan penting dalam menyusun penataan dapil hanya tiga orang komisioner.

"Karena itu sejak awal kami menggugat karena kami yakin KPU Sikka ini tidak profesional dan independen. Ada dugaan pelanggaran kode etik. Sehingga kami akan siapkan semua termasuk konsultasi hukum," ujarnya.

Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Sikka Fransiskus Stephanus Say menilai langkah KPU tersebut janggal, sebab sebelum dilakukan sosialisasi, rancangan dapil pada pemilu 2024 sudah beredar.

"Agak aneh karena sebelum pembahasan rancangan ini justru sudah beredar di media sosial dan datangnya dari KPU Provinsi yang menyebutkan bahwa KPU Sikka akan mengusulkan tiga dapil. Ini manipulatif," ujarnya.

Sehingga, lanjut Stephanus, ada dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan penyelenggara.

Stephanus menerangkan, Gerindra Sikka telah melakukan kajian terhadap tiga rancangan dapil sesuai tujuh prinsip penataan dapil.

Menurut analisis Gerindra, yang paling mendekati sempurna adalah rancangan satu.

"Kalau rancangan dua dan tiga itu tidak memenuhi syarat, itu menurut kami. Setelah lakukan kajian, kami menilai ada kepentingan tertentu di KPU Sikka," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com