SEMARANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Semarang akan fokus menyiagakan pengamanan gereja dan aksi terorisme saat perayaan Hari Natal dan tahun baru (Nataru) 2023.
Plt Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, pengamanan tempat ibadah menjadi salah satu fokus utama Pemkot Semarang.
"Kita akan perhatikan masalah pengamanan tempat ibadah. Lalu juga masalah terorisme yang perlu diperhatikan juga," jelasnya saat ditemui di Polrestabes Semarang, Jumat (16/12/2022).
Baca juga: Car Free Night Kota Lama Semarang akan Ditutup Selama Perayaan Natal di Gereja Blenduk
Menurutnya, Kota Semarang merupakan kota singgah yang akan banyak didatangi wisatawan dari luar kota. Untuk itu, perempuan yang akrab dipanggil Mbak Ita itu akan menyiagakan lalu lintas. "Sehingga nanti bagaimana pola lalu lintasnya bisa diatur," ujarnya.
Selain itu, dia juga meminta dinas terkait untuk menyiagakan harga kebutuhan pokok, seperti cabai, telur, beras, dan minyak, agar tak terjadi lonjakan harga.
"Perlu adanya pengawasan agar harga tak stabil," paparnya.
Di lokasi yang sama, Kepala Dinas Perhubungan Kota Semarang Endro P Martanto menambahkan, Dishub Kota Semarang sudah menyiagakan sekitar 350 anggota untuk melakukan pengamanan di beberapa titik keramaian Kota Semarang.
"Ada 300 sampai 350 personel yang sudah disiagakan," paparnya.
Sebanyak empat posko terpadu yang berada di Tugu Muda Semarang, Pedurungan, Kantor Dishub Semarang, dan Simpang Lima Semarang akan kembali disiagakan.
Baca juga: Menjelang Natal dan Tahun Baru, PD Pasar Jaya Gelar Pangan Murah 16-31 Desember 2022
"Akan serentak dimulai 23 Desember," jelasnya.
Endro juga sudah diwanti-wanti oleh Menteri Perhubungan untuk mensiagakan kegiatan lintas sektoral seperti peningkatan arus balik dari Kota Semarang.
"Ada peningkatan 15 persen dari tahun sebelumnya," imbuhnya.
Menurutnya, peningkatan arus balik pada Nataru tahun ini peningkatannya tak terlalu banyak. Hal itu disebabkan waktunya berdekatan dengan Hari Raya Idul Fitri.
"Ini karena dibarengi Hari Raya Idul Fitri, meski ada peningkatan, tetapi lebih sedikit," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.