Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Drama Panjang, Sekdes Banyuasin Kembaran Resmi Dicopot Buntut Video di Diskotek

Kompas.com - 02/12/2022, 16:57 WIB
Bayu Apriliano,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Sekretaris Desa (Sekdes) Banyuasin Kembaran Kecamatan Loano Andika Sari resmi dicopot dari jabatannya.

Pencopotan jabatan sekdes tersebut ditandai dengan penyerahan Surat Keputusan (SK) Pemberhentian.

SK yang dibuat oleh Kepala Desa Banyuasin Kembaran, Ahmad Abdul Aziz ini diberikan kepada orangtua Andika Sari pada Rabu (30/11/2022).

Hal itu dilakukan karena yang bersangkutan (Andika Sari) tidak hadir dalam forum tersebut.

Ahmad Abdul Aziz saat dikonfirmasi pada Jumat (2/12/2022) membenarkan pencopotan sekretaris desanya tersebut.

Baca juga: 800 Warga Tanda Tangani Petisi Pemecatan Sekdes Banyuasin Kembaran yang Terekam Diduga Tenggak Miras

 

Andika Sari dicopot setelah rekomendasi dari Bupati Purworejo turun dan menyatakan Sekdes tersebut bersalah.

"Oh iya mas, kemarin SK nya sudah kami berikan," kata Aziz

Aziz mengaku, pencopotan Sekdes ini sudah melalui prosedur yang benar.

Pencopotan juga berdasarkan SK rekomendasi Bupati nomor 790/14.422 pada 15 November 2022 perihal koreksi intern atas LHP Inspektorat.

SK pemberhentian itu diterima oleh orangtua Andika Sari dan disaksikan oleh sejumlah elemen masyarakat di antaranya perwakilan dari Kecamatan Loano, Satpol PP Purworejo, Ketua BPD Banyuasin Kembaran, tokoh agama, dan tokoh masyarakat, serta warga setempat.

"SK kami titipkan kepada orangtua (Andika Sari), kami dasarnya dari LHP Inspektorat, surat rekomendasi bupati dan juga rekomendasi dari camat," kata dia.

Pencopotan dan pemberhentian Andika Sari sebagai Sekdes ini memang penuh drama dan menyeret perhatian publik.

Pencopotan Sekdes ini berawal saat Andika Sari mengunggah kegiatan pribadinya di laman Instagram.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KSP Kopdit Pintu Air Minta Perbaikan Jalan, Pj Bupati Sikka: Saya Tidak Janji tapi Saya Catat

KSP Kopdit Pintu Air Minta Perbaikan Jalan, Pj Bupati Sikka: Saya Tidak Janji tapi Saya Catat

Regional
Keluarga Kalin Puas Pratu FS Jadi Tersangka, Minta Pelaku Dihukum Mati

Keluarga Kalin Puas Pratu FS Jadi Tersangka, Minta Pelaku Dihukum Mati

Regional
3 Desa di Bangka Belitung Terendam Banjir, 225 Jiwa Terdampak

3 Desa di Bangka Belitung Terendam Banjir, 225 Jiwa Terdampak

Regional
Gara-gara Tak Dikasih Tembakau, ODGJ di NTT Aniaya Ayah dan Bunuh Kakeknya

Gara-gara Tak Dikasih Tembakau, ODGJ di NTT Aniaya Ayah dan Bunuh Kakeknya

Regional
Siswi SD di Padang Pariaman Tewas Terbakar Saat Gotong Royong di Sekolah, Luka Bakar 80 Persen

Siswi SD di Padang Pariaman Tewas Terbakar Saat Gotong Royong di Sekolah, Luka Bakar 80 Persen

Regional
Kapal Pengangkut Karam, 40 Ton Beras Bulog Basah

Kapal Pengangkut Karam, 40 Ton Beras Bulog Basah

Regional
Jalur Pantura Semarang-Demak Macet Parah, Apa Penyebabnya?

Jalur Pantura Semarang-Demak Macet Parah, Apa Penyebabnya?

Regional
Jalan Provinsi dan Negara di Rejang Lebong Terhantam Longsor

Jalan Provinsi dan Negara di Rejang Lebong Terhantam Longsor

Regional
Seorang Anak Hilang Terseret Ombak di Pantai Jetis Cilacap

Seorang Anak Hilang Terseret Ombak di Pantai Jetis Cilacap

Regional
Warung Seblak di Ciamis Diserbu Ratusan Pelamar Kerja, Pemilik Hanya Terima 20 Orang

Warung Seblak di Ciamis Diserbu Ratusan Pelamar Kerja, Pemilik Hanya Terima 20 Orang

Regional
Cerita Pengacara Vina Cirebon, Suami Dibunuh 6 Tahun Lalu di Lampung dan 7 Pelakunya Belum Ditangkap

Cerita Pengacara Vina Cirebon, Suami Dibunuh 6 Tahun Lalu di Lampung dan 7 Pelakunya Belum Ditangkap

Regional
Warga Lampung Barat Diminta Waspadai Cuaca Ekstrem

Warga Lampung Barat Diminta Waspadai Cuaca Ekstrem

Regional
Mandi di Laut, 4 Orang di Purworejo Terseret Ombak, 1 Belum Ditemukan

Mandi di Laut, 4 Orang di Purworejo Terseret Ombak, 1 Belum Ditemukan

Regional
Status Gunung Kelimutu Naik dari Level Normal ke Waspada

Status Gunung Kelimutu Naik dari Level Normal ke Waspada

Regional
Kawah Panas Bumi Erupsi, Aktivitas Pertanian dan Pariwisata Dihentikan Sementara

Kawah Panas Bumi Erupsi, Aktivitas Pertanian dan Pariwisata Dihentikan Sementara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com