0
KILAS DAERAH

Kilas Daerah Banyuwangi

Wadahi Ketangkasan Digital Anak Muda, Pemkab Banyuwangi Kembali Gelar Hacking Day Competition

Kompas.com - 27/11/2022, 13:31 WIB
Tim Konten,
Hotria Mariana

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hacking Day Competition 2022 kembali digelar oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi, Jawa Timur. Kompetisi tersebut dilaksanakan selama dua hari, yakni Jumat (25/11/2022) dan Sabtu (26/11/2022).

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, kompetisi yang memasuki tahun ketiga tersebut merupakan wadah bagi anak-anak muda yang memiliki potensi di bidang cyber security.

Program yang terselenggara atas kerjasama antara Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian (Diskominfosan) Banyuwangi dan Komunitas Malang Hacker Link tersebut diikuti sekitar 49 siswa sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK) se-Banyuwangi.

"Kami terus menggeber kegiatan yang melibatkan anak muda di sektor teknologi digital. Sebelumnya ada Jagoan Digital, kami juga menggelar hackathon. Ini bagian dari membentuk komunitas digital di Banyuwangi," kata Ipuk melalui keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Minggu (27/11/2022).

Baca juga: Memimpikan Transportasi Publik yang Terintegrasi di Banyuwangi

Sebagai informasi, Hacking Day Competition tahun ini mengusung tema "Capture The Flag (CTF)" dengan tipe Jeopardy. Para peserta terbagi menjadi beberapa tim dengan anggota maksimal tiga orang.

Sementara itu, Kepala Diskominfosan Banyuwangi Budi Santoso menjelaskan bahwa untuk menentukan pemenang, setiap tim wajib menyelesaikan 20 soal yang telah disiapkan melalui sebuah tautan. Dua puluh soal tersebut dikelompokkan dalam 5 kategori, yakni forensic, reverse engineering, binary exploitation, web vulnerable, dan misc.

"Kami sediakan soal level easy dan medium pada tahap kualifikasi, sementara di final akan ada soal dengan level hard. Kami ingin melihat teknik mereka melakukan crack pada program, men-take over suatu service yang berjalan, mengeksploitasi web, hingga melakukan forensik digital," kata Budi.

Ia mengungkapkan alasan turnamen tersebut rutin diselenggarakan. Menurutnya, era digital sangat rentan dengan ancaman siber. Untuk itu, diperlukan talenta-talenta muda yang mampu mengatasi tantangan ini.

Baca juga: LAN Apresiasi Inovasi Pelayanan Publik Smart Kampung Milik Pemkab Banyuwangi

"Talenta cyber security sangat diperlukan untuk meningkatkan keamanan siber," kata Budi.

Bahkan, selain Hacking Day Competition, Diskominfosan juga bekerja sama dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) untuk membuat kompetisi serupa pada 2023.

"Apa yang kami lakukan ini mendapat atensi dari APJII. Mereka menyatakan berminat bekerja sama dengan kami tahun depan untuk menyelenggarakan kompetisi sejenis dengan level yang lebih tinggi atau level komunitas hacker," imbuhnya.

Sejalan gelaran acara tersebut, Diskominfo Banyuwangi juga memperkenalkan pusat pengaduan insiden siber untuk wilayah Banyuwangi dan sekitarnya, yakni Computer Security Incident Response Team (CSIRT). Pusat pengaduan ini rencananya akan dirilis oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) pada Selasa (13/12/2022). 

"CSIRT Kabupaten Banyuwangi diharapkan mampu merespon insiden keamanan siber yang terjadi secara cepat, efisien dan efektif sehingga tidak mengganggu aksesibilitas publik dalam menggunakan layanan teknologi informasi," tutur Budi.

Baca tentang

komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com