NUNUKAN, KOMPAS.com – Keberadaan bangunan megah Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Pulau Sebatik, Nunukan, Kalimantan Utara, menjadi salah satu destinasi wisata baru masyarakat perbatasan RI-Malaysia.
Tak heran, selain memiliki desain bangunan mewah dan megah, PLBN Terpadu Sei Pancang mengembangkan konsep infrastruktur hijau. Hal ini terlihat dari lanskap, penanaman pohon dan rumput serta roof garden untuk bangunan bertingkat.
Hanya saja, masyarakat Sebatik, masih bertanya-tanya, kapan bangunan dengan anggaran sekitar Rp 248,58 miliar tersebut diresmikan dan beroperasi.
Baca juga: Malaysia Tinjau Lahan PLBN di Seimanggaris Nunukan, Terhubung dengan Jalur IKN
Gubernur Kaltara, Zainal Arifin Paliwang, dalam kunjungannya ke Pulau Sebatik, mengungkapkan peresmian PLBN Sebatik, masih harus menunggu restu Malaysia.
‘’Saya sudah pernah buat video disini, di PLBN Sebatik. Tujuannya agar segera diresmikan. Tapi harus tunggu Malaysia,’’ujarnya, Senin (21/11/2022).
Menurutnya, akan menjadi aneh ketika peresmian PLBN Sebatik, belum mendapat persetujuan Malaysia. Pasalnya, karena bagaimanapun fungsi PLBN Sebatik, tentu harus dua arah.
Sehingga ketika satunya belum ada kesiapan, maka pihak lainnya belum bisa tidak bisa beroperasi.
"Kita resmikan di sini, tapi Malaysia tidak buka bagaimana? Harus ada sinergi supaya Malaysia juga membuka,’’lanjutnya.
Zainal juga mengaku belum tahu pasti, kapan ada peresmian PLBN Sebatik. Namun ia optimis, PLBN Sebatik, akan segera beroperasi tidak lama lagi.
"Kalau kesiapannya sudah 90 persen, tinggal melengkapi dan mengisi personel. Dari empat PLBN di Kaltara, PLBN sebatik yang sudah siap,’’ tegasnya.
PLBN Pulau Sebatik memiliki luas lahan 68.169 meter persegi. Dibangun zona inti dan zona pendukung.
Adapun rinciannya meliputi bangunan utama setinggi tiga lantai seluas 5.613 meter persegi, mes pegawai dua lantai, dan Wisma Indonesia dua lantai seluas 1.888 meter persegi.
Pembangunan PLBN ini mulai dikerjakan pada 24 Februari 2020 dan telah rampung Juli 2022.
Baca juga: Tarif Tes PCR Rp 600.000, Laboratorium Swasta di PLBN Entikong Ditutup Sementara
Selain PLBN Sebatik, PLBN terpadu yang dibangun di Kaltara, ada PLBN Terpadu Long Midang, di dataran tinggi Krayan. Saat ini, pembangunannya masih mengalami beberapa kendala.
Di antaranya akses mobilisasi peralatan dan material melalui jalur darat yang belum tersedia. Lokasi PLBN juga sempat mengalami penurunan permukaan tanah serta longsor di lereng, sebelum kegiatan land clearing dan galian.
Kemudian pembangunan PLBN Long Midang yang dianggarkan sebesar Rp 200.07 miliar. Proyek, mulai dikerjakan pada 8 Oktober 2020 dan direncanakan selesai 25 September 2023.
Selanjutnya, ada PLBN Terpadu Labang, yang ada di Lumbis. Proyek mulai dikerjakan sejak 25 November 2020 dan ditargetkan selesai 14 Desember 2022. Biaya pembangunan PLBN Labang ini, dianggarkan sebesar Rp 210,7 miliar.
Dan terakhir, PLBN Long Nawang yang berada di Kabupaten Malinau. Pengerjaannya telah dimulai pada 3 September 2020 dan ditargetkan selesai 25 Desember 2022. PLBN Terpadu Long Nawang dianggarkan sebesar Rp 225,3 miliar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.