PONTIANAK, KOMPAS.com – Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat (Kalbar) Harisson mengungkapkan, ada satu pekerja migran Indonesia (PMI) dari Serawak, Malaysia, yang masuk melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk, Kabupaten Sambas probable Covid-19 Omicrom.
Menurut Harisson, status probable terhadap PMI tersebut berdasarkan pemeriksaan sampel swab dengan teknologi reagen polymerase chain reaction (PCR), metode S-gene target failure (SGTF). Teknologi ini diklaim bisa memberikan indikasi awal pada hasil positif Covid-19 Omicron.
Baca juga: Infeksi Ulang Omicron 5 Kali Lebih Tinggi daripada Delta, Gejalanya Tidak Lebih Ringan
“Jadi, statusnya masih probable atau kemungkinan berdasarkan hasil pemeriksaan SGTF,” kata Harisson kepada wartawan, Senin (20/12/2021).
Untuk memastikan, apakah PMI tersebut pasien Covid-19 Omicron atau bukan, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan whole genome sequencing (WGS) yang dilakukan di Jakarta.
“Sampelnya sudah kita kirim hari ini ke Jakarta,” ucap Harisson.
Harisson menjelaskan, PMI tersebut masuk ke PLBN Aruk, Sambas, pada 8 Desember 2021. Saat itu, langsung dilakukan tes swab PCR dan hasilnya positif Covid-19.
Kemudian, lanjut Harisson, sampel swabnya dibawa ke Laboratorium Untan Pontianak untuk dites lagi menggunakan metode S-gene target failure (SGTF).
“Sekarang ini, PMI tersebut sedang menjalani isolasi dan perawatan di Kabupaten Sambas,” jelas Harisson.
Harisson memastikan, setiap PMI yang masuk melalui PLBN Aruk, Kabupaten Sambas, maupun PLBN Entikong, Kabupaten Sanggau dites swab PCR langsung pada hari pertama kedatangan.
“Jika hasilnya positif Covid-19, maka langsung diisolasi dan sampel swabnya dibawa ke Untan Pontianak,” terang Harisson.
Baca juga: WHO Keluarkan Peringatan Baru: Kasus Omicron Bisa Berlipat Ganda Setiap 3 Hari
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.