Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabar 3 Perusahaan Besar di Banten Akan Hengkang Buat Buruh Resah

Kompas.com - 15/11/2022, 13:30 WIB
Rasyid Ridho,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com- Kabar akan hengkangnya tiga perusahaan besar di Provinsi Banten ke Jawa Tengah membuat resah para pekerja.

Mereka khawatir adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) massal dan nasibnya menjadi pengangguran.

Ketiga perusahaan yang di sebutkan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Banten Septo Kalnadi yakni, PT KMK Global Sport di Cikupa, Kabupaten Tangerang, PT Nikomas Gemilang dan PT Parkland World Indonesia (PWI) 1 dan 2 di Cikande Kabupaten Serang.

"Dampaknya sangat signifikan, karena banyak sekali masyarakat yang akhirnya menjadi resah, tidak hanya pekerja tapi masyarakat Banten secara umum," kata  Ketua DPD Serikat Pekerja Nasional (SPN) Provinsi Banten, Intan Indria Dewi kepada wartawan di Serang. Selasa (15/11/2022).

Baca juga: 3 Perusahaan Besar di Banten Hengkang ke Jawa Tengah karena Besaran UMK

Menurut Intan, dengan adanya kabar hengkangnya tiga perusahaan itu membuat akan mempengaruhi daya beli masyarakat, dan tentunya akan berdampak pada perekonomian di Banten.

Untuk itu, Intan meminta kepada semua pihak terutama di Pemprov Banten agar tidak membuat pernyataan ke media yang akan merugikan dan membuat resah perusahaan dan ribuan pekerja.

Para pekerja lanjut Intan, khawatir mereka akan diberhentikan atau PHK oleh perusahaan secara bertahap jika benar ketiga perusahaan akan hengkang.

"Ini menjadi pekerjaan rumah besar dari Pemprov Banten untuk menanggulangi terkait dengan PHK, jangan sampai membuat atau menyatakan statement yang merugikan perusahaan, merugikan serikat pekerja dan merugikan Pemda Banten," ujar Intan.

Baca juga: Potensi PHK Massal Tinggi, Pemprov Jabar Siapkan Mitigasi

Terkait hengkangnya tiga perusahaan karena tingginya UMK, Intan membantahnya karena perusahaan akan menyesuaikan dengan brand atau merek alas kaki yang diproduksinya.

"Tidak ada yang namanya kaitannya dengan tingginya Upah di suatu daerah, karena terutama di perusahaan multinasional yang punya brand. Ketika upah buruhnya tinggi maka dari perusahaan itu akan mengajukan penawaran dengan brand menyesuaikan dengan upah tenaga kerjanya," jelas Intan.

Intan menegaskan, dari hasil diskusi serikat pekerja dengan masing-masing manajemen tiga perusahaan tidak ada rencana hengkang dari Banten dan melakukan PHK kepada para pekerjanya walaupun saat ini order terjadi penurunan 30-50 persen.

"Ketiga perusahaan tersebut masing masing serikat pekerja yang ada di perusahaan tersebut sudah melakukan diskusi, sudah melakukan juga upaya dengan manajemen perusahaan dinyatakan tidak akan ada hengkang dari Banten," tegas Intan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com