SEMARANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Semarang mengeklaim sudah memperbaiki tanggul di Kawasan Tanjung Emas Semarang yang sempat jebol.
Pada Mei 2022 lalu, tanggul di PT Lamicitra Nusantara yang berada di Pelabuhan Tanjung Emas jebol. Hal itu membuat aktivitas pelabuhan lumpuh beberapa hari.
Selain melumpuhkan aktivitas pelabuhan, akibat jebolnya tanggul tersebut membuat beberapa daerah di kawasan Tanjung Emas Semarang terendam banjir rob.
Baca juga: Banjir Rob di Pelabuhan Tanjung Emas Mulai Surut, Begini Kondisinya
Para buruh juga harus diangkut menggunakan mobil kontainer untuk memasuki Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Semarang, Iswar Aminuddin mengatakan, soal peristiwa rob yang besar pada Mei 2022 lalu disebabkan karena tanggul di pelabuhan jebol.
"Kalau rob hanya persoalan di pelabuhan saja. Sekarang sudah diperbaiki. Pintu-pintu sudah kita tutup," jelasnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (5/11/2022).
Selain perbaikan tanggul di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, pemerintah juga sudah melakukan perbaikan di Sungai Banger dan Banjir Kanal Timur.
"Tempat-tempat itu sudah kita mulai pengerukan sedimentasi. Pompa air juga sudah kita siapkan untuk antisipasi cuaca ekstrem," ujarnya.
Selain itu, Sungai Tenggang juga sudah dilakukan normalisasi. Sementara, Sungai Beringin juga sedang dilakukan normalisasi untuk antisipasi luapan air.
Baca juga: Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Terendam Rob Lagi, Ini Sebabnya
"Jadi memang sudah kita siapkan untuk normalisasi, pompa air dan lain-lain," imbuhnya.
Yang menjadi persoalan hanya di Kawasan Tambaklorok Kota Semarang. Daerah tersebut memang rawan banjir rob. Saat ini sedang dibangun tanggul laut.
"Mudah-mudahan dengan dibangun itu titik rawan terjadinya rob sudah tak ada lagi di Kota Semarang," ujarnya.
Menanggapi hal itu, warga Tambaklorok M Amron mengaku senang. Tanggul laut merupakan program yang ditunggu - tunggu oleh warga Tambaklorok.
"Kita sudah lama terkena rob, sudah puluhan tahun. Dengan tanggul itu bisa antisipasi kedatangan rob," paparnya.
Dia berharap, tanggul laut yang dibangun Pemerintah Kota Semarang itu segera selesai agar warga bisa tidur tenang.
"Kalau tidak dibangun-bangun kita tak bisa tidur nyenyak," keluhnya.
Puluhan tahun tempat tinggalnya sering tergenang rob. Hal itu membuat barang elektronik dan sepeda motor banyak yang rusak.
"Kalau seperti mesin cuci, kulkas dan sepeda motor pasti banyak yang rusak seperti berkarat," imbuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.