Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengacara Keluarga ASN Semarang yang Tewas Dibunuh Iwan Boedi Sebut Ada Upaya Menghalangi Proses Hukum Kasus Kliennya

Kompas.com - 28/10/2022, 17:06 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Pengacara keluarga Paulus Iwan Boedi Prasetijo, Yunantyo Adi Setiawan sebut ada upaya menghalang-halangi proses hukum kasus yang menimpa kliennya.

"Soal kecurigaan mengubah keterangan itu ada kecurigaannya ya karena ada upaya obstruction of justice, itu saja," jelasnya saat ditemui di Polrestabes Semarang, Jumat (28/10/2022).

Perubahan keterangan yang dilakukan beberapa saksi membuat standar pembuktian hukum pidana menjadi terkendala.

Baca juga: Pengacara Keluarga PNS Semarang yang Tewas Dimutilasi Iwan Boedi Soroti Sikap Lain Pomdam IV/Diponegoro

"Meski sudah ada gambaran-gambaran, perubahan keterangan itu menjadikan standar hukum terkendala," paparnya.

Dia juga menyesalkan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) melindungi saksi yang berpotensi terjadinya obstruction of justice.

"Mungkin nanti kita akan komunikasi dengan Komnas HAM," paparnya.

Dari informasi yang dia dapatkan, polisi sudah mempunyai beberapa bukti lain seperti pergerakan handphone hingga orang yang ditemui Iwan Boedi sebelum dibunuh.

"Sudah mengetahui siapa ke titik mana dan handphone siapa, berhubungan dengan siapa, tapi ini perlu pendalaman dan pemenuhan pembuktian secara standar hukum," ungkapnya.

Untuk itu, dia berharap agar Komnas HAM mampu membantu Polrestabes Semarang untuk mengungkap pembunuhan saksi kasus korupsi hibah tanah di Kota Semarang itu.

Baca juga: Komnas HAM Ungkap Kendala Penyelidikan Kasus Pembunuhan Iwan Boedi, Ada Pihak yang Belum Beri Keterangan

"Karena ada beberapa hal yang harus dibantu Komnas HAM untuk membantu polisi mengungkap ini selekasnya agar tidak berlarut-larut," imbuhnya.

Sampai saat ini keluarga ingin agar kasus yang menimpa Iwan Boedi segera jelas penyebabnya. Namun, di sisi lain polisi juga butuh dukungan.

"Nanti Komnas HAM akan bantu koordinasi dengan Panglima TNI dan Polri agar bisa bersinergi," paparnya.

Meski lebih dari satu bulan kasus Iwan Boedi belum terungkap, dia mengapresiasi kinerja polisi yang sampai saat ini masih terus bekerja untuk melakukan penyelidikan.

Baca juga: Soal Pembunuhan Iwan Boedi, Komnas HAM akan Berkoordinasi dengan Panglima TNI

"Kita apresiasi walau ada kendala-kendala, ya mungkin rekan-rekan sudah tau kendala itu," katanya.

Seperti diketahui, lebih dari satu bulan pelaku pembunuh Iwan Boedi yang merupakan saksi kasus hibah tanah di Kota Semarang belum terungkap.

Jenazah Iwan Boedi yang merupakan bekerja sebagai ASN Bapenda Kota Semarang itu ditemukan tewas dengan tubuh yang terpisah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Regional
Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Regional
Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Regional
Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Regional
Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Regional
Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Regional
Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Regional
Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Regional
Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Regional
Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Regional
390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com