Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas HAM Akan Bantu Polrestabes Semarang Usut Kasus Pembunuhan Iwan Boedi

Kompas.com - 28/10/2022, 14:04 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Komnas HAM bakal membantu mengusut kasus pembunuan Iwan Boedi, PNS Bapenda yang menjadi saksi kasus korupsi hibah tanah di Kota Semarang, Jawa Tengah.

Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsari mengatakan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Kapolrestabes Semarang soal kasus yang menimpa Iwan Boedi.

"Jadi hari ini saya koordinasi dengan Kapolrestabes Semarang dan jajaran terkait soal penanganan kasus Iwan Boedi," jelasnya di Mapolrestabes Semarang, Jumat (28/10/2022).

Baca juga: Ada Dugaan Oknum Alat Negara Terlibat Pembunuhan Iwan Boedi, Pengacara Keluarga Harap Komnas HAM Ikut Investigasi

Dalam pertemuan dengan jajaran Mapolrestabes Semarang, pihaknya mendapatkan penjelasan soal perkembangan penyidikan kasus pembunuhan Iwan Boedi.

"Termasuk juga apa yang akan dilakukan oleh jajaran Polrestabes Semarang untuk mengungkap peristiwa yang ada," ujarnya.

Setelah pertemuan tersebut, Komnas HAM berkomitmen akan membantu pengungkapan kasus yang menimpa Iwan Boedi agar segera terungkap.

"Komnas HAM tentu saja akan melakukan komitmen untuk ikut membantu kasus ini supaya terang," imbuhnya.

Komnas HAM akan mendorong Polrestabes Semarang untuk terus melakukan penyelidikan dan menuntaskan kasus pembunuhan terhadap saksi kasus korupsi itu.

"Kami percaya polisi bisa menuntaskan kasus ini dengan baik," paparnya.

Dihubungi terpisah, anak pertama korban, Theresia Alfita Saraswati menambahkan jika pihak keluarga berharap agar kasus pembunuhan tersebut mendapatkan perhatian dari Presiden Jokowi.

"Selain presiden, keluarga juga berharap ada atensi dari kapolri dan panglima TNI soal kasus pembunuhan tersebut," jelasnya beberapa waktu lalu.

Baca juga: Lebih dari 1 Bulan Pembunuh PNS Semarang Iwan Boedi Belum Terungkap, Keluarga Minta Perhatian Jokowi

Selain itu, pihak keluarga juga berharap agar siapapun pelakunya yang telah terbukti melakukan pembunuhan tidak mendapatkan perlindungan dari instansinya.

"Nanti jika pelaku terbukti melakukan pembunuhan keji ini tidak mendapat perlindungan dari instansi yang mungkin berkepentingan," ujarnya.

Selain menunggu proses penyelidikan dari polisi, pihak keluarga Iwan Boedi juga sudah menunjuk pengacara yang akan membantu keluarga Iwan Boedi menangani kasus tersebut.

Seperti diketahui, lebih dari satu bulan pelaku pembunuh Iwan Boedi yang merupakan saksi kasus hibah tanah di Kota Semarang belum terungkap. Iwan Boedi sempat menghilang sebelum ditemukan tewas terbakar di Kawasan Pantai Marina Kota Semarang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com