DOMPU, KOMPAS.com - Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) akan menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) tahun 2028. Salah satu cabang olahraga yang akan digelar yakni pacuan kuda, namun tidak lagi menggunakan joki cilik.
Hal itu disampaikan Gubernur NTB, Zulkieflimansyah saat berkunjung ke Dompu, Selasa (18/10/2022).
"Kita akan menjadi tuan rumah PON 2028. Di PON nanti tidak ada lagi joki cilik," kata Zul, sapaan akrab Gubernur NTB.
Baca juga: 2 Gempa Guncang NTB dalam Sehari, BMKG Imbau Warga Tidak Panik
Zul mengatakan, penggunaan joki cilik dalam pacuan kuda seperti halnya di Bima dan Dompu, kini tengah menuai sorotan dari banyak pihak, terutama kalangan pemerhati anak karena dinilai sebagai praktik eksploitasi.
Untuk itu, seiring dengan besar dan tingginya kuda pacu yang diturunkan pencinta kuda di NTB, maka joki yang digunakan nantinya juga besar dari sisi usia.
Baca juga: Soal Joki Cilik Jatuh dari Kuda Miliknya, Ini Kata Gubernur NTB
Menurut Zul, penggunaan joki cilik tidak bisa langsung dihapus sekaligus, tapi perlu upaya bersama secara perlahan.
"Seiring dengan besar kuda nanti joki itu akan semakin besar, tapi ndak bisa drastis berubah, perlahan-lahan saja," ujarnya.
Disinggung terkait insiden jatuhnya salah seorang joki dari punggung kuda miliknya di arena Panda, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima, saat Wali Kota Bima CUP 2022 beberapa waktu lalu, Gubernur Zul mengaku belum bisa memastikannya.
"Kuda saya kan banyak ada 300 ekor," tandasnya.