Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibnu Parna, Sang Penghimpun Angkatan Muda Komunis Lawan Penjajah di Semarang

Kompas.com - 29/09/2022, 13:24 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Nama Ibnu Parna, pemimpin Angkatan Comunis Muda (Acoma) cukup terkenal di kalangan pejuang muda di Kota Semarang saat masa pra kemerdekaan.

Dia dikenal sebagai salah satu pemimpin pemuda di Kota Semarang yang aktif dalam perjuangan anti kolonialisme. Melalui Acoma Ibnu Parna membangun massa.

Peran gerakan tersebut hampir sama dengan gerakan pemuda di Jakarta. Mereka mendorong tokoh senior di Kota Semarang untuk membentuk Republik Indonesia darurat.

Baca juga: Umat Katolik China Diminta Merapat ke Partai Komunis

Acoma yang dipimpin Ibnu Parna turut berperan dalam pertempuran rahasia di sekitar Purusara, yang sekarang RSUP Kariadi Semarang.

Sejarawan Universitas Negeri Semarang (Unnes) Tsabit Azinar Ahmad mengatakan, Acoma merupakan salah satu organisasi pemuda yang cukup berpengaruh di Kota Semarang.

"Tanggal 18 Agustus 1945 mereka ikut pertempuran rahasia di Purusara dan tanggal 19 Agustus 1945 dinyatakan berdiri Pemerintahan Republik Indonesia di Kota Semarang," jelasnya kepada Kompas.com, Kamis (29/9/2022).

Dia menjelaskan, Acoma sudah berdiri jauh sebelum Indonesia merdeka. Acoma lebih cenderung pada gerakan komunisme Tan Malaka.

"Tapi gerakan mereka tak ikut Partai Komunis Indonesia (PKI) reguler," ujarnya.

Organisasi Acoma juga berhasil menggelar kongres Angkatan Muda Republik Indonesia (AMRI), menjelang pertempuran lima hari di Kota Semarang.

Baca juga: Petualangan Pemimpin PKI Semaoen Ketika Himpun Massa di Kota Semarang

Gerakan Acoma dipandang populis karena mendukung tindakan pembalasan terhadap Jepang yang memicu reaksi Jepang membalas tindakan para pemuda di Kota Semarang.

"Ibnu Parna pimpinan Acoma mempunyai kedekatan dengan Sjahrir yang notabennya pimpinan gerakan bawah tanah di masa penjajahan Jepang," jelasnya.

Selain dekat dengan Sjahrir, Ibnu Parna juga disebut dekat dengan pemuda di Menteng 31 yang aktif dalam gerakan Rengasdengklok.

"Itu sebab pola gerakannya hampir sama dengan yang di Jakarta," ujarnya.

Meski ikut serta menggelar kongres AMRI, dia menegaskan jika Acoma dan AMRI merupakan organisasi yang berbeda. Selain itu, Acoma juga berbeda dengan Sarekat Islam yang dipimpin Semaoen.

"Ada keterangan yang menyebut Acoma sebagai reaksi Pimpinan Persatuan Perjuangan ditangkap," imbuhnya.

Baca juga: Biografi Semaoen, Pendiri dan Ketua PKI Pertama

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Regional
Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Regional
Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Regional
Rektor Unri Ternyata Belum Cabut Laporan Polisi terhadap Mahasiswa Pengkritik UKT

Rektor Unri Ternyata Belum Cabut Laporan Polisi terhadap Mahasiswa Pengkritik UKT

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Maju Pilkada 2024, Petani di Sikka Daftar Cawabup di 2 Partai

Maju Pilkada 2024, Petani di Sikka Daftar Cawabup di 2 Partai

Regional
Jelang Penutupan Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P, Mbak Ita Bertolak ke Jakarta

Jelang Penutupan Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P, Mbak Ita Bertolak ke Jakarta

Regional
Pelajar SMK Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan, Awalnya Dikira Korban Kecelakaan, Ternyata Dibunuh Teman

Pelajar SMK Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan, Awalnya Dikira Korban Kecelakaan, Ternyata Dibunuh Teman

Regional
Pernah Viral karena Nasi Goreng, Ade Bhakti Akan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P

Pernah Viral karena Nasi Goreng, Ade Bhakti Akan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P

Regional
Awal Mula Rektor Unri Laporkan Mahasiswanya ke Polisi karena Kritik UKT hingga Laporan Dicabut

Awal Mula Rektor Unri Laporkan Mahasiswanya ke Polisi karena Kritik UKT hingga Laporan Dicabut

Regional
Sempat Dihentikan akibat Protes Kenaikan, Registrasi Mahasiswa Baru Unsoed Kembali Dibuka

Sempat Dihentikan akibat Protes Kenaikan, Registrasi Mahasiswa Baru Unsoed Kembali Dibuka

Regional
Bawa Bendara RMS Saat Nobar Timnas di Ambon, Anak di Bawah Umur Diamankan

Bawa Bendara RMS Saat Nobar Timnas di Ambon, Anak di Bawah Umur Diamankan

Regional
Cerita Bripka Leonardo, Polisi yang Ubah Mobil Pribadi Jadi Ambulans Gratis

Cerita Bripka Leonardo, Polisi yang Ubah Mobil Pribadi Jadi Ambulans Gratis

Regional
Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Regional
Soal Mutilasi di Ciamis, Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa Berpotensi Melakukan Tindak Kejahatan?

Soal Mutilasi di Ciamis, Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa Berpotensi Melakukan Tindak Kejahatan?

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com