Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibnu Parna, Sang Penghimpun Angkatan Muda Komunis Lawan Penjajah di Semarang

Kompas.com - 29/09/2022, 13:24 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Catatan pergerakan Ibnu Parna

Berdasarkan catatan Sejarawan Unnes tersebut, Ibnu Parna lahir 26 September 1920 di Surabaya. Dia tercatat pernah menjadi pegawai di KPM Tanjung Perak Surabaya.

Menurut Ben Anderson dalam Revoloesi Pemoeda: Pendudukan Jepang dan Perlawanan di Jawa 1944-1946 (1989), Ibnu Parna adalah adik dari Krissubanu, salah satu pendiri Pemuda Republik Indonesia.

Kakek Ibnu Parna merupakan Tumenggung Pusponegoro, orang pertama yang membangun masjid di Gresik, Jawa Timur.

Ibnu Parna memulai perjuangan bawah tanah sejak 1939. Pimpinan Acoma itu mulai mengorganisasi rukun belajar atau studi klub di kalangan massa buruh pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya.

Setelah lima bulan kegiatan rukun belajar berlangsung, Ibnu Parna terpaksa melarikan diri untuk menghindari tangkapan Pemerintah Hindia Belanda.

Hingga 1940 Ibnu Parna hidup dengan mengembara. Dia jalan kaki dari satu tempat ke tempat yang lain sambil bekerja sebagai kuli jalan.

Baca juga: Deretan Pahlawan Revolusi yang Gugur Saat Pemberontakan G30S PKI

Selanjutnya, pada 1941, Ibnu Parna berhasil ditangkap Pemerintah Hindia Belanda di Kota Semarang dengan tuduhan ikut campur dalam upaya merobohkan Hindia Belanda.

Tak berselang lama, pada 1942 Ibnu Parna giliran ditangkap tentara Dai Nippon di Kota Semarang dengan tuduhan ikut dalam aksi yang akan merobohkan Pemerintah Jepang.

"Pada tahun 1945 Ibnu Parna tercatat ikut melakukan perebutan kekuasaan di Kota Semarang hingga berdiri Pemerintahan Republik Indonesia," ungkapnya.

Di tahun yang sama, Ibnu Parna ditetapkan sebagai Dewan Politik AMRI yang berpusat di Kota Semarang. Selain itu, dia juga menjadi anggota pimpinan Dewan Perjuangan Jawa Tengah.

Baca juga: Kim Jong Un: Bimbingan Partai Komunis Korsel adalah Pembuluh Darah Rakyat

"Dia juga terpilih menjadi Wakil Ketua Pusat Pemuda Sosialis Indonesia (Pesindo)," paparnya.

Di tahun 1952 Acoma merubah statusnya menjadi partai dan singkatannya diganti dengan Angkatan Comunis Indonesia.

Melalui Acoma pada tahun 1956 Ibnu Parna berhasil menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

"Kemudian untuk pembubaran, Acoma bubar karena dampak peristiwa 1965 atau G30S," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Dijual di Atas HET, 800 Elpiji Milik Agen Nakal Disita Polisi

Dijual di Atas HET, 800 Elpiji Milik Agen Nakal Disita Polisi

Regional
Hadapi Pilkada, Elit Politik di Maluku Diminta Tak Gunakan Isu SARA

Hadapi Pilkada, Elit Politik di Maluku Diminta Tak Gunakan Isu SARA

Regional
Diisukan Maju Pilkada Semarang dengan Tokoh Demokrat, Ini Kata Ade Bhakti

Diisukan Maju Pilkada Semarang dengan Tokoh Demokrat, Ini Kata Ade Bhakti

Regional
Korban Kasus Dugaan Pencabulan di Kebumen Bertambah Jadi 6 Orang Anak, 1 Positif Hamil

Korban Kasus Dugaan Pencabulan di Kebumen Bertambah Jadi 6 Orang Anak, 1 Positif Hamil

Regional
Sebelum Tewas, Wanita Tinggal Kerangka di Wonogiri Miliki Hubungan Asmara dengan Residivis Kasus Pembunuhan

Sebelum Tewas, Wanita Tinggal Kerangka di Wonogiri Miliki Hubungan Asmara dengan Residivis Kasus Pembunuhan

Regional
Pilkada Kota Semarang, Sejumlah Pengusaha dan Politisi Antre di PDI-P

Pilkada Kota Semarang, Sejumlah Pengusaha dan Politisi Antre di PDI-P

Regional
Beredar Video Mesum 42 Detik di Lapas, Kemenkumham Jateng Bentuk Tim Khusus

Beredar Video Mesum 42 Detik di Lapas, Kemenkumham Jateng Bentuk Tim Khusus

Regional
Dua Kali Menghamili Pacarnya, Polisi di NTT Dipecat

Dua Kali Menghamili Pacarnya, Polisi di NTT Dipecat

Regional
PDI-P Pemalang Buka Pendaftaran Bacalon Bupati, Anom Wijayantoro Orang Pertama Daftar

PDI-P Pemalang Buka Pendaftaran Bacalon Bupati, Anom Wijayantoro Orang Pertama Daftar

Regional
Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Jual Beli BBM di Kalsel Akhirnya Ditahan

Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Jual Beli BBM di Kalsel Akhirnya Ditahan

Regional
Setelah dari KPU, Gibran Rencanakan Pertemuan dengan Sejumlah Tokoh di Jakarta

Setelah dari KPU, Gibran Rencanakan Pertemuan dengan Sejumlah Tokoh di Jakarta

Regional
Lecehkan Istri Tetangganya, Pria di Kalsel Ditangkap

Lecehkan Istri Tetangganya, Pria di Kalsel Ditangkap

Regional
Empat Nama Ini Diminta Golkar Persiapkan Pilgub Jateng 2024

Empat Nama Ini Diminta Golkar Persiapkan Pilgub Jateng 2024

Regional
Pilkada Manggarai Timur, Petahana Siprianus Habur Daftar ke Demokrat

Pilkada Manggarai Timur, Petahana Siprianus Habur Daftar ke Demokrat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com