SEMARANG, KOMPAS.com - Nama Ibnu Parna, pemimpin Angkatan Comunis Muda (Acoma) cukup terkenal di kalangan pejuang muda di Kota Semarang saat masa pra kemerdekaan.
Dia dikenal sebagai salah satu pemimpin pemuda di Kota Semarang yang aktif dalam perjuangan anti kolonialisme. Melalui Acoma Ibnu Parna membangun massa.
Peran gerakan tersebut hampir sama dengan gerakan pemuda di Jakarta. Mereka mendorong tokoh senior di Kota Semarang untuk membentuk Republik Indonesia darurat.
Baca juga: Umat Katolik China Diminta Merapat ke Partai Komunis
Acoma yang dipimpin Ibnu Parna turut berperan dalam pertempuran rahasia di sekitar Purusara, yang sekarang RSUP Kariadi Semarang.
Sejarawan Universitas Negeri Semarang (Unnes) Tsabit Azinar Ahmad mengatakan, Acoma merupakan salah satu organisasi pemuda yang cukup berpengaruh di Kota Semarang.
"Tanggal 18 Agustus 1945 mereka ikut pertempuran rahasia di Purusara dan tanggal 19 Agustus 1945 dinyatakan berdiri Pemerintahan Republik Indonesia di Kota Semarang," jelasnya kepada Kompas.com, Kamis (29/9/2022).
Dia menjelaskan, Acoma sudah berdiri jauh sebelum Indonesia merdeka. Acoma lebih cenderung pada gerakan komunisme Tan Malaka.
"Tapi gerakan mereka tak ikut Partai Komunis Indonesia (PKI) reguler," ujarnya.
Organisasi Acoma juga berhasil menggelar kongres Angkatan Muda Republik Indonesia (AMRI), menjelang pertempuran lima hari di Kota Semarang.
Baca juga: Petualangan Pemimpin PKI Semaoen Ketika Himpun Massa di Kota Semarang
Gerakan Acoma dipandang populis karena mendukung tindakan pembalasan terhadap Jepang yang memicu reaksi Jepang membalas tindakan para pemuda di Kota Semarang.
"Ibnu Parna pimpinan Acoma mempunyai kedekatan dengan Sjahrir yang notabennya pimpinan gerakan bawah tanah di masa penjajahan Jepang," jelasnya.
Selain dekat dengan Sjahrir, Ibnu Parna juga disebut dekat dengan pemuda di Menteng 31 yang aktif dalam gerakan Rengasdengklok.
"Itu sebab pola gerakannya hampir sama dengan yang di Jakarta," ujarnya.
Meski ikut serta menggelar kongres AMRI, dia menegaskan jika Acoma dan AMRI merupakan organisasi yang berbeda. Selain itu, Acoma juga berbeda dengan Sarekat Islam yang dipimpin Semaoen.
"Ada keterangan yang menyebut Acoma sebagai reaksi Pimpinan Persatuan Perjuangan ditangkap," imbuhnya.