Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Modern Sepi Pembeli, Ratusan Pedagang Jualan di Kantor Wali Kota Sorong

Kompas.com - 27/09/2022, 17:11 WIB
Maichel,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SORONG, KOMPAS.com - Ratusan pedagang Pasar Modern Rufei, Kota Sorong, Papua Barat, mendatangi Kantor Wali Kota Sorong, Selasa (27/9/2022). Mereka datang dengan membawa dagangan mereka dan langsung berjualan di lobi kantor wali kota.

Aksi ini sebagai bentuk protes pedagang lantaran sejak pertama berjualan pada 19 Agustus 2022, pasar yang diresmikan pada 15 Agustus 2022 itu sepi pembeli. Sebab, pasar lama, yakni Pasar Boswesen, belum dibongkar sehingga warga tetap berbelanja di pasar tersebut.

Karena itu, para pedagang yang didominasi oleh mama-mama Papua itu menuntut Pemerintah Kota Sorong untuk segera membongkar Pasar Boswesen.

Tidak hanya itu, mereka juga mendesak Pemkot Sorong untuk segera merelokasi pedagang yang masih berjualan di Pasar Boswesen ke Pasar Modern Rufei.

Baca juga: Polisi Gerebek Pabrik Miras Ilegal di Tengah Hutan Sorong, 64 Ton Bahan Baku Dimusnahkan

"Kami minta hari ini juga harus Bapak Wali Kota bertindak gusur pasar lama, karena kami ini rugi besar. Kami modal habis sayur sampai rusak. Bukan hari ini saja, dari mulai kita resmi tanggal 19 Agustus itu, sampai hari ini kami punya sayur tinggal main buang-buang saja. Apakah Bapak Wali Kota tidak kasihan kami masyarakat," kata Paulina, pedagang Pasar Modern Rufei di Kantor Wali Kota Sorong.

“Hari ini kita mama-mama datang ke sini dengan satu tujuan bahwa hari ini juga kita dengan pemerintah bongkar Pasar Boswesen. Kita tidak butuhkan uang, kita mau hari ini juga Pasar Boswesen harus dibongkar. Penjual pakaian, penjual ikan, penjual sayur, penjual barang-barang kecil semua sudah masuk (ke Pasar Modern Rufei) tetapi tidak ada orang yang belanja,” ujar Juliana, pedagang lainnya.

Baca juga: Keluh Kesah Warga Sorong, 32 Tahun Hidup di Gubuk Tak Layak dan Tanpa Listrik

Sementara itu, para pedagang gagal menemui Penjabat Wali Kota Sorong George Yarangga karena sedang tidak berdinas di luar.

Para pedagang itu ditemui oleh Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Kota Sorong, Karel Gefilem. Karel meyakinkan para pedagang bahwa Pemkot Sorong akan segera mengambil tindakan tegas terhadap pedagang yang masih berjualan di Pasar Boswesen.

"Pimpinan OPD yang ada kami tidak bisa mengambil keputusan. Kami akan lapor ke wali kota, nanti beliau rapat dengan kami, keputusannya bagaimana," kata Karel.

Namun, para pedagang merasa tidak puas. Mereka tetap bersikeras untuk bertemu dengan Pejabat Wali Kota Sorong. 

Mereka mau membubarkan diri setelah ditemui oleh Dandim 1802 Sorong, Letkol Infanteri Todi Imansyah. Todi mengatakan, seluruh dagangan yang dibawa pedagang ke Kantor Wali Kota Sorong akan diganti oleh Pemkot.

Baca juga: Motor Terperosok Galian Parit di Sorong, Anggota Polres Maybrat Tewas

Sementara itu, Pelaksana Tugas Sekda Kota Sorong langsung memimpin rapat mendadak dengan Forkopimda Kota Sorong guna membahas rencana penggusuran Pasar Boswesen yang ada di Jalan Yos Sudarso, Distrik Sorong Barat dan memindahkan semua pedagang ke Pasar Modern Rufei yang ada di Jalan Trikora Kota Sorong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com