SORONG, KOMPAS.com- Sebanyak 13 Kepala Keluarga (KK) di Kelurahan Malanu Distri Sorong Utara, Kota Sorong, Papua Barat tinggal di gubuk tak layak, tanpa dialiri listrik.
Kondisi tersebut sudah mereka alami selama 32 tahun.
Salah satu warga yang mengalami hal tersebut adalah Bernard Salossa.
Dengan suara lirih, Bernard menyampaikan, mereka merupakan bagian dari penduduk Kota Sorong dan tidak tinggal di daerah pedalaman.
Namun mereka mengaku terus hidup dalam kemiskinan di tengah kota.
Baca juga: Motor Terperosok Galian Parit di Sorong, Anggota Polres Maybrat Tewas
"Bantuan melalui Lurah Malanu hingga di tingkat Distrik, kami belum rasakan sedikit pun bantuan yang menyentuh ke kami. Pernah ada pemerintah turun ambil berkas dan foto rumah kami dari tahun ke tahun sampai hari ini tidak ada bantuan," ujar Bernard Salossa di Sorong, Minggu (18/9/2022).
Bernard tinggal di RT 4 RW 6 Jalan Kolam Buaya, Kelurahan Malanu Distrik Sorong Utara, Kota Sorong Papua.
Lokasi tempat tinggal warga ini berada di lereng perbukitan galian C, salah tempat yang diterjang banjir beberapa waktu lalu.
Dia dan keluarganya bertahun-tahun hidup di gubuk tak layak dan gelap gulita lantaran tak dialiri listrik.
Bagian atap gubuk yang dibuat seadanya sering bocor saat hujan turun.
Baca juga: KPK Pasang Plang Penertiban Aktivitas Galian C Ilegal di Sorong
Bagi warga yang bisa membeli kabel, mereka dapat menyiapkan kabel sepanjang 700 meter untuk disambungkan ke rumah tetangganya.
Itu pun dibatasi hanya untuk pemakaian satu bohlam saja.