Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susahnya Nelayan di Kaur Bengkulu karena Harga BBM Naik, Harga Pertalite Eceran Rp 15.000, Butuh 20 Liter untuk Berlayar

Kompas.com - 20/09/2022, 10:24 WIB
Firmansyah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com - Sudah lebih dari satu bulan Presiden Joko Widodo mengumumkan naiknya harga BBM. Kenaikan harga BBM ini berdampak pada masyarakat. Pemerintah pun mencoba meredamnya dengan membagikan sejumlah bantuan.

Di Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, naiknya harga Pertalite dirasakan ratusan nelayan setempat.

Cik Din, Nelayan Desa Merpas, Kecamatan Merpas Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu berkata, harga Pertalite eceran mencapai Rp 15.000.

Jika harus menuju SPBU terdekat, jaraknya jauh. Butuh waktu kurang lebih satu jam untuk sampai SPBU dan masih harus berebut antrean dengan banyak masyarakat lain.

Baca juga: Dampak Harga BBM Naik, Nelayan: Kami Harus Dapat Rp 1,5 Juta Sehari agar Dapur Ngebul

"Kami terpaksa membeli Pertalite di eceran dengan harga Rp 15.000 per liter, sehari untuk melaut setidaknya kami membutuhkan 20 liter Pertalite. Hari ini saya hanya dapat 10 liter, hanya bisa melaut setengah hari," cerita Cik Din saat dihubungi kompas.com melalui telepon, Senin (19/9/2022).

Cik Din bersama ratusan nelayan Desa Merpas merupakan nelayan tradisional yang masih menggunakan pancing dan jaring sebagai alat mencari ikan.

Menurutnya naiknya harga BBM saat ini membuat kehidupannya semakin memberat. Apalagi saat ini kondsi laut sedang tidak bersahabat.

"Sudah dua bulan laut ganas, tangkapan sedikit, tidak jarang kami mendarat tidak mendapat ikan sama sekali. Hutang jadi semakin membengkak," ujar Cik Din.

Agus, nelayan Desa Linau, Kabupaten Kaur, Bengkulu juga mengisahkan beratnya perjuangan mendapatkan Pertalite untuk melaut. Umumnya nelayan Desa Kaur, tak memiliki modal untuk melaut semua kebutuhan berutang dengan tauke atau bos pengepul ikan termasuk bahan bakar.

"Nelayan berhutang dengan tauke, harga Pertalite per liter bisa mencapai Rp 15.000. Kalau mau beli di SPBU sulit didapat karena berebut dengan masyarakat lain. Jadi nelayan mengandalkan tauke ikan untuk dapatkan modal termasuk BBM," jelasnya.

Agus mengisahkan naiknya harga BBM menghantam kehidupan nelayan, mereka harus mendapatkan uang Rp 1,5 juta setiap hari kalau mau dapur ngebul.

Nelayan Pancing Tuna, di Kabupaten Kaur, Bengkulu saat baru bersandar di Desa Linau, Kecamatan Maje. Dengan naiknya harga BBM, nelayan mengaku harus mendapat Rp 1,5 juta sehari agar dapur ngebul.KOMPAS.COM/FIRMANSYAH Nelayan Pancing Tuna, di Kabupaten Kaur, Bengkulu saat baru bersandar di Desa Linau, Kecamatan Maje. Dengan naiknya harga BBM, nelayan mengaku harus mendapat Rp 1,5 juta sehari agar dapur ngebul.

"Biaya operasional semakin membengkak, karena selama ini biaya kebutuhan BBM berkisar Rp 600.000, sekarang biaya tersebut tidak cukup karena Pertalite naik," kata Agus, seorang nelayan di Desa Linau, Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, saat diwawancarai, Senin (5/9/2022).

"Pemenuhan kebutuhan BBM nelayan ini sangat bergantung dengan warung. Saat hasil tangkapan nelayan tidak ada, nelayan masih bisa ngutang di warung. Artinya, harga (BBM) di warung akan lebih meningkat dibanding harga di SPBU. Sekarang, kalau nelayan rumpon menghasilkan Rp 1 juta per hari, itu hanya cukup buat kebutuhan operasional untuk BBM dan kebutuhan alat pancing lainnya," sambung dia.

Agus mengatakan, naiknya harga Pertalite di SPBU akan membuat pengecer menaikkan harga menjadi Rp 13.000 per liter hingga Rp 15.000 per liter.

Sementara untuk sekali melaut, minimal dibutuhkan 50 liter Pertalite ditambah dua botol oli yang harganya Rp 80.000 per botol. Dengan kata lain, nelayan membutuhkan sedikitnya Rp 810.000 untuk kebutuhan bensin dan oli saja.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan 'Dijual' Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan "Dijual" Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Regional
Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Regional
Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Regional
Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Regional
Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Regional
4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com