Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BBM Naik, Ojol dan Sopir Angkot di Kabupaten Malang Mengeluh: Makan Apa Kita Sama Keluarga?

Kompas.com - 04/09/2022, 13:22 WIB
Imron Hakiki,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Kebijakan naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi dikeluhkan oleh sejumlah masyarakat Kabupaten Malang, khususnya pekerja layanan transportasi.

Salah satunya, pekerja ojek online di kawasan Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Abdul Rohim (43), warga Desa Sukorejo, Gondanglegi.

Ia memastikan, naiknya harga BBM akan membengkakkan biaya operasionalnya.

Sebab, saat BBM jenis Pertalite harganya masih Rp. 7.650 saja, keuntungan yang didapat dari pekerjaannya sebagai ojek online saja menipis, akibat biaya operasional yang nyaris tidak sebanding dengan pendapatan.

Baca juga: Solar Langka, Sopir Truk Mengeluh Telah Mengantre sampai 2 Hari

"Kalau sehari, biaya BBM kita rata-rata senilai Rp 30.000, belum makannya," ungkap Abdul, saat ditemui, pada Minggu (4/9/2022).

Sementara pendapatannya dari ojek online, Rohim menyebut kalau sedang ramai senilai Rp 100.000 per hari.

"Dipotong operasional seperti makan dan bensin, jadinya uang yang bisa kami bawa pulang hanya Rp 50.000. Kadang kalau sepi ya hanya bawa pulang Rp 20.000. Intinya tergantung pendapatan, karena pendapatan kami fluktuatif," beber dia.

Terlebih, sejak Pandemi Covid-19, menurut bapak 2 anak itu, pendapatannya lebih banyak menurun, akibat pengguna layanan ojek online berkurang.

"Berkurangnya kemungkinan karena pemberlakuan work from home (WFH) sekaligus pabrik banyak yang mem-PHK pegawainya," ujar dia.

Alhasil, untuk menyiasati agar ada uang yang bisa dibawa pulang dari hasil bekerja, Rohim kerap membawa bekal makanan dari rumahnya.

"Dengan harga BBM yang semakin naik ini, tentu kami merasa susah. Karena pastinya akan ada pembekakan biaya operasional," pungkas dia.

Senada dengan Rohim, sopir layanan transportasi antar kota (angkot), Suwignyo (63) juga melontarkan keluhan yang sama.

Dia menuturkan, kebijakan kenaikan harga BBM akan membuatnya semakin berat. Sebab, pengguna layanan transportasi umum saat ini sedikit.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com