Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentawai Diguncang Gempa M 6,1, Kenapa Kekuatannya Lebih Besar dari 2 Gempa Sebelumnya?

Kompas.com - 29/08/2022, 13:22 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

MENTAWAI, KOMPAS.com - Gempa berkekuatan M 6,1 yang mengguncang wilayah Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat pada Senin (29/8/2022) pukul 10.29 WIB merupakan gempa ketiga dari aktivitas gempa yang terjadi sebelumnya.

"Gempa bumi ini merupakan kelanjutan aktivitas gempa yang terjadi sebelumnya pada pukul 00.04 WIB dengan M 4,9 dan pukul 05.34 WIB dengan M 5,8," kata Plt Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangan resminya.

Lantas, mengapa gempa ketiga ini kekuatannya lebih besar dari dua gempa sebelumnya?

Baca juga: Gempa Mentawai M 6,1, Akibat Subduksi Lempeng Segmen Megathrust Mentawai-Siberut

Daryono memperkirakan, gempa yang terjadi tadi siang merupakan gempa utama.

"Semoga ini gempa utamanya," kata Daryono kepada Kompas.com.

Dia menjelaskan, gempa utama tidak selalu menjadi gempa yang pertama kali muncul. Namun, gempa utama adalah gempa dengan kekuatan terbesar.

"Gempa utama itu yang (kekuatannya) paling besar," jelas dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, ketiga gempa di Mentawai yang terjadi sejak tengah malam hingga siang tadi merupakan akibat aktivitas subduksi lempeng segmen Megathrust Mentawai-Siberut.

Dikatakan Daryono, segmen Megathrust Mentawai-Siberut merupakan satu-satunya segmen megathrust yang belum lepas dengan magnitudo tertarget 8,9.

Artinya, potensi untuk terjadi gempa kuat di wilayah ini memang sangat besar.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," sambung dia.

Hingga pukul 11.20 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock) dan gempa ini tidak berpotensi tsunami.

Baca juga: Gempa Mentawai Terasa hingga Padang, Warga Berhamburan Keluar Rumah Meski Hujan

Kendati demikian, masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Hindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," pungkas Daryono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com