Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Paskibraka di Indonesia

Kompas.com - 27/08/2022, 11:42 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Barisan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) selalu menarik perhatian masyarakat di tengah kemegahan upacara Hari Kemerdekaan RI tiap tahunnya.

Keberadaan anggota Paskibraka bukan hal baru dan sudah ada sejak puluhan tahu lalu.

Kala itu, Husein Mutahar yang menjabat sebagai Sekretaris Panglima Angkatan Laut, Laksamana Muda Mohammad Nazir, dengan pangkat Kapten (Laut) menemani Soekarno yang mengadakan lawatan ke Yogyakarta.

Pada tahun 19946, Soekarno pun meminta Husein Mutahar menjadi ajudannya. Pangkat Mutahar pun dinaikkan menjadi Mayor (laut).

Baca juga: Saat Gibran Tetap Semangati Paskibraka meski Gagal Kibarkan Bendera...

Mutahar memiliki peran besar untuk menyelamatkan bendera pusaka yang dijahit Ibu Fatmawati. Usai Proklamasi, di tahun 1948, ia diminta menyelamatkan bendera pusaka saat Soekarno akan meninggalkan Yogyakarta.

Oleh Mutahar, benang jahitan yang menyatukan kain merah dna kain putih dilepas dan dua carik kain itu diselipkan ke dua tas terpisah miliknya.

Setelah setahun menyimpannya, tepatnya pada Juni 1949, Mutahar mengembalikan bendera pusaka secara utuh ke Soekarno yang diasingkan di Bangka.

Bendera Pusakan dikirim ke Bangka melalui tangan Soedjono, anggota anggota delegasi Republik Indonesia dalam perundingan dengan Belanda di bawah pengawasan UNCI (United Nations Committee for Indonesia).

Baca juga: Kisah Husein Mutahar Selamatkan Bendera Pusaka, Cabut Benang Jahitan dan Pisahkan Kain Merah Putih

I Dewa Ayu Firsty merupakan salah satu dari 68 putra-putri bangsa yang terpilih menjadi anggota pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) saat HUT ke-77 RI di Istana Merdeka, Rabu (17/8/2022).Youtube Sekretariat Presiden I Dewa Ayu Firsty merupakan salah satu dari 68 putra-putri bangsa yang terpilih menjadi anggota pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) saat HUT ke-77 RI di Istana Merdeka, Rabu (17/8/2022).
Dikutip dari buku Husein Mutahar, Pengabdian dan Karyanya, beberapa hari menjelang Ulang Tahun kemerdekaan pertama, Mayor (Laut) Husein Mutahar ditugaskan oleh Soekarno untuk mempersiapkan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1946.

Acara peringatan akan digelar di halaman Istana Presiden Gedung Agung, Yogyakarta.

Seberkas ilham berkelebat di benak Mutahar, ketika ia sedang memikirkan untuk menyusun acara istimewa bagi rakyat Indonesia.

Pesatuan dan Kesatuan bangsa wajib dilestarikan. Dan i pun menggunalan simbol pengibaran bendera pusaka yang dilakukan oleh para pemuda Indonesia.

Kala itu ia menunjuk lima pemuda yang terdiri dari 3 putri dan 2 putra dari berbagai wilayah ddi Yogyakarta. Lima orang adalah melambangkan Pancasila.

Pengibaran bendara pusaka itu tetap dilaksanakan hingga HUT RI keempat di tahun 1949.

Baca juga: Sosok Husein Mutahar, Ajudan Soekarno yang Juga Pencipta Lagu Hari Merdeka

Setelah Pengakuan Kedaulatan, ibukota Republik Indonesia kembali ke Jakarta.  Mulai 17 Agustus 1950, pengibaran bendera pusaka dilaksanakan di Istana Merdeka, Jakarta.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Regional
Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Regional
Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com