Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Gubernur Bengkulu Saat Surat Pembentukan Satgas PMK Tidak Diacuhkan Bupati

Kompas.com - 27/08/2022, 09:47 WIB
Firmansyah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com - Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menceritakan bagaimana cueknya para bupati di Bengkulu terhadap surat yang ia kirim berisi pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Penyakit Mulut dan Kaki (PMK).

"Sapi ini merupakan emas merah bagi petani/peternak karena harganya yang selalu naik tak pernah turun seperti emas. Kalau emas fluktuatif sapi naik terus," ujar Rohidin dalam Rapat Koordinasi Pengendalian PMK di Provinsi Bengkulu Bersama Deputi Rehab Rekon BNPB dan Tim Satgas PMK Kab/Kota se-Provinsi Bengkulu, Jumat (26/8/2022).

"Artinya apa, kalau sapi terkena wabah maka petani dirugikan. Oleh karena itu, pemerintah harus hadir," tambah Rohidin dalam sambutannya. 

Baca juga: BPBD Mukomuko Bengkulu Identifikasi 24 Desa di 7 Kecamatan Masuk Zona Merah Tsunami

Selaku gubernur, ia telah bersurat pada kepala daerah untuk merespons wabah PMK dengan membentuk Satgas PMK.

Sayangnya, sambung Rohidin, surat itu tak direspons positif. Hanya satu kabupaten yang membentuk Satgas PMK, yakni Mukomuko. 

"Saya sudah surati para bupati namun tetap saja Satgas PMK belum ada, hanya Kabupaten Mukomuko. Saya berharap betul Satgas di kabupaten/kota itu dibentuk dan difungsikan dan juga ditentukan pejabat otoritas veterinarnya," ungkap dia. 

Lalu, ketika tim terbentuk, pejabat veterinarnya bisa meminta dana on call masing-masing karena diperbolehkan.

"Ada aturannya supaya tim ini bisa bergerak," tegas Gubernur Rohidin.

Baca juga: 2 Pelajar dan 1 Pemuda di Bengkulu Jambret Ponsel, Uangnya untuk Prostitusi dan Miras

Saat ini, kasus PMK di Bengkulu masih cukup tinggi. Untuk itu, ia meminta agar vaksin PMK dapat segera didistribusikan ke 9 kabupaten dan 1 kota sesaat setelah vaksin tersebut tiba. Tujuannya agar tidak terjadi penumpukan vaksin dan dapat segera digunakan.

"Hasil evaluasi terakhir data vaksin itu baru 50 persen yang terealisasi, vaksin kita tersedia, tetapi dibutuhkan tenaga dan operasional di lapangan," papar Gubernur Rohidin.

Adapun upaya yang telah dilakukan melalui Satgas PMK di antaranya penerapan Biosecurity, Pengobatan bagi hewan ternak yang terjangkit PMK, melakukan Potong Bersyarat dan juga melakukan Vaksinasi. Dengan hal-hal tersebut, diharapkan kasus di Provinsi Bengkulu dapat turun hingga mencapai nol kasus.

"Jika ini dilakukan dengan baik, tidak menutup kemungkinan kasus PMK di Bengkulu dapat mengikuti provinsi lainnya yang sudah nol kasus, seperti yang terbaru yakni Kalimantan Timur dan Bali,” jelas Jarwansyah.

Dalam rapat tersebut, Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat Jarwansyah menyebutkan, Provinsi Bengkulu menempati urutan ke-8 kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sapi aktif, yakni 3.078 kasus.

Adapun kasus tertinggi berada di Provinsi Jawa Timur dengan 73.534 kasus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Regional
Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Regional
'Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya'

"Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya"

Regional
 Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Regional
Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Regional
Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Regional
Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Regional
Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Regional
Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Regional
Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Regional
20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

Regional
Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Regional
Satu Pasien di Pelosok Manggarai Timur NTT Meninggal saat Ditandu Lewati Jalan Tanah ke Puskesmas

Satu Pasien di Pelosok Manggarai Timur NTT Meninggal saat Ditandu Lewati Jalan Tanah ke Puskesmas

Regional
Nekat Pulang dari RS demi Ikut UTBK di Unsoed, Nayla Kerjakan Soal dari Dalam Mobil

Nekat Pulang dari RS demi Ikut UTBK di Unsoed, Nayla Kerjakan Soal dari Dalam Mobil

Regional
Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Bakal Berkoalisi dengan Partai Pendukung Prabowo-Gibran

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Bakal Berkoalisi dengan Partai Pendukung Prabowo-Gibran

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com