ATAMBUA, KOMPAS.com - Peristiwa oknum anggota Brimob bernama Irenius Valentino Wellu alias Tino Wellu (26) yang diduga menikam warga di Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), berujung saling lapor.
Kedua belah pihak menuturkan cerita dengan versi yang berbeda.
Frederikus Yoseph Siku atau Edi Siku (25), petugas kebersihan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Atambua, melapor ke polisi karena ditusuk empat kali oleh Tino Wellu.
Baca juga: Anggota Brimob di Belu Tikam Petugas Kebersihan, Polisi: Pelaku Diduga Mabuk...
Sementara oknum Brimob, Tino mengaku dikeroyok di Jalan Raya Halifehan, Kelurahan Tenukiik, Kecamatan Kota Atambua.
"Kami sudah terima laporan baik dari warga sipil maupun dari anggota Polri dan sudah kami tangani," kata Kepala Kepolisian Resor Belu, Ajun Komisaris Besar Polisi Yoseph Krisbianto, saat dihubungi wartawan, Sabtu (30/7/2022) malam.
Baca juga: Oknum Brimob Tikam Warga Atambua Saat Mabuk, Kapolda NTT: Tetap Diproses
Anggota Brimob Tino Wellu mengaku dikeroyok dua orang warga yakni Priyogi Rahim alias Roi dan Riki Da Silva alias Rimex pada Sabtu (30/7/2022) sekitar pukul 03.30 Wita.
Kejadian berawal saat pesta pernikahan di Halifehan, Kelurahan Tenukiik, Kecamatan Kota Atambua.
Saat itu terjadi keributan di dalam tenda pesta hingga anggota Brimob yang bertugas di Kompi 3 Batalyon A Pelopor Belu itu dilempari kursi oleh orang yang tidak dikenal.
Tino pun marah dan berontak. Tetapi Tino dipeluk oleh temannya bernama Luky Nikodemus Kehi (20) dan mengajaknya untuk pergi
Saat itulah Tino Beradu mulut dengan Priyogi Rahim alias Roi. Dia bahkan disebut menendang Luky serta memukul dada Tino.
Baca juga: Dituduh Tikam Warga Saat Mabuk, Brimob di Atambua Mengaku Dikeroyok