Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda Versi Kasus Brimob Tikam Warga Saat Mabuk di Atambua, Berujung Saling Lapor

Kompas.com - 02/08/2022, 06:33 WIB
Pythag Kurniati

Editor

ATAMBUA, KOMPAS.com - Peristiwa oknum anggota Brimob bernama Irenius Valentino Wellu alias Tino Wellu (26) yang diduga menikam warga di Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), berujung saling lapor.

Kedua belah pihak menuturkan cerita dengan versi yang berbeda.

Frederikus Yoseph Siku atau Edi Siku (25), petugas kebersihan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Atambua, melapor ke polisi karena ditusuk empat kali oleh Tino Wellu.

Baca juga: Anggota Brimob di Belu Tikam Petugas Kebersihan, Polisi: Pelaku Diduga Mabuk...

Sementara oknum Brimob, Tino mengaku dikeroyok di Jalan Raya Halifehan, Kelurahan Tenukiik, Kecamatan Kota Atambua.

"Kami sudah terima laporan baik dari warga sipil maupun dari anggota Polri dan sudah kami tangani," kata Kepala Kepolisian Resor Belu, Ajun Komisaris Besar Polisi Yoseph Krisbianto, saat dihubungi wartawan, Sabtu (30/7/2022) malam.

Baca juga: Oknum Brimob Tikam Warga Atambua Saat Mabuk, Kapolda NTT: Tetap Diproses

Mengaku dikeroyok

Anggota Brimob Tino Wellu mengaku dikeroyok dua orang warga yakni Priyogi Rahim alias Roi dan Riki Da Silva alias Rimex pada Sabtu (30/7/2022) sekitar pukul 03.30 Wita.

Kejadian berawal saat pesta pernikahan di Halifehan, Kelurahan Tenukiik, Kecamatan Kota Atambua.

Saat itu terjadi keributan di dalam tenda pesta hingga anggota Brimob yang bertugas di Kompi 3 Batalyon A Pelopor Belu itu dilempari kursi oleh orang yang tidak dikenal.

Tino pun marah dan berontak. Tetapi Tino dipeluk oleh temannya bernama Luky Nikodemus Kehi (20) dan mengajaknya untuk pergi

Saat itulah Tino Beradu mulut dengan Priyogi Rahim alias Roi. Dia bahkan disebut menendang Luky serta memukul dada Tino.

Baca juga: Dituduh Tikam Warga Saat Mabuk, Brimob di Atambua Mengaku Dikeroyok

 

Tikam warga

Setelah itu, Edi Siku muncul bersama beberapa orang memeluk Tino.

"Saat itu korban Tino berontak dan tangannya mengenai korban Edi," ujar Yoseph.

Edi lalu mengambil batu yang ada di pinggir jalan dan langsung memukul sebanyak satu kali di bagian dahi Tino.

Selanjutnya, terlapor Riki Da Silva alias Rimex langsung menendang dan memukul Tino di punggung dan tengkuk.

Tino tidak terima, kemudian mengejar Edi dan menganiayanya dengan cara memukul dan menendang. Edi pun terluka.

Setelah dilerai, Edi yang masih marah balik memukul Tino, sehingga Tino yang saat itu memegang pisau menusuknya sebanyak empat kali.

Sementara keterangan dari pihak Edi Siku, dia keluar tenda untuk melihat penyebab keributan tersebut.

Baca juga: Siswa SMP di Atambua Tewas di Sungai, Polisi Gelar Penyelidikan

Edi yang berpapasan dengan Tino ditikam sebanyak empat kali di bagian wajah, leher, punggung, dan lengan kanan bagian atas.

Tino disebut sedang mabuk saat menikam Edi. Hal itu diterangkan oleh Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah NTT Komisaris Besar Ariasandy.

"Ya benar, telah terjadi pertikaian antara kedua belah pihak, yang diduga dalam pengaruh minuman keras," ujar Ariasandy.

Edi kemudian dilarikan ke rumah sakit setempat untuk menjalani perawatan medis.

Ayah Edi yang bernama Denny Siku mengatakan, kondisi anaknya telah membaik.

"Kondisi anak kami sekarang sudah agak stabil. Cuma masih sedikit pusing karena belum bisa makan. Sementara dibantu dengan infus," ujar Denny Siku.

Baca juga: Keroyok Anggota Brimob Saat Diminta Kecilkan Musik, 4 Warga Aceh Jadi Tersangka

Kepolda usut kedua laporan

Kepala Kepolisian Daerah NTT, Inspektur Jenderal Setyo Budiyanto, mengaku sudah mendapat laporan kasus penganiayaan itu.

"Kasus itu sudah dilaporkan kemarin dan sedang ditangani oleh Polres Belu," kata Setyo, kepada Kompas.com di Kupang, Minggu (31/7/2022) pagi.

Setyo pun dengan tegas akan menindak anggotanya yang terlibat kasus pelanggaran hukum.

Pihaknya akan memroses sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

"Untuk anggota kita jika ada laporan tetap diproses," kata Setyo.

Polda NTT juga akan menerapkan sanksi disiplin bagi anggota yang terbukti bersalah.

Saat ini, anggota Polres Belu yang memproses kasus ini masih menunggu korban yang dirawat di rumah sakit, untuk dimintai keterangannya.

SumberL Kompas.com (Penulis: Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Dheri Agriesta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com