Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Yulius yang Tewas Ditembak KKB di Nduga, Tak Lanjutkan Kuliah dan Pergi Merantau ke Papua

Kompas.com - 20/07/2022, 17:07 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Yulius Watu (27) tewas di tangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kampung Nanggolait, Kabupaten Nduga, Papua pada Sabtu (16/7/2022).

Pemuda 27 tahun itu berasal dari Desa Ulubelu, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggata Timur. Kematian Yulius membawa duka yang mendalam bagi sang ayah, Hilarius Wuli.

Sebelum mendapatkan kabar duka, ia sempat bemimpi melihat ular yang ia yakini akan mendapatkan kabar buruk.

"Saya bermimpi melihat ular," kata dia, Senin (18/7/2022).

Baca juga: Mimpi Natal Bersama Keluarga di Ngada Terkubur, Hubertus Tewas Ditembak KKB di Nduga Papua

Setelah bermimpi melihat ular, ia mengaku sangat gelisah hingga akhirnya mendapat kabar anaknya tewas di tembak KKB di Nduga, Papua.

Bagi sang ayah, anaknya adalah sosok yang jujur, taat dan penyayang.

"Kalau dengan dua adik -adiknya, dari dulu dia tidak pernah cubit atau marah. Dia anak sulung, adiknya ada dua, kembar, perempuan," kata Hilarius menerangkan sosok Yulius.

Sejak kecil, menurut Hilarius, anak pertamanya sejak kecil sangat dekat dengannya.

Setelah lulus SMA, Yulius tak melanjutkan kuliah dan lebih memilih ikut bekerja dengan ayahnya.

Baca juga: Duka Elizabeth, Anaknya Tewas Ditembak KKB, Sempat Ingatkan Yohanes untuk Pergi dari Nduga

Yulius bersama ayahnya bekerja di kebun atau di lokasi proyek. Itulah alasan yang membuat Hilarius menyebut anaknya sangat taat.

Yulius mengenyam pendidikan terakhir di bangku SMA yakni di SMA Katolik, Santo Thomas Aquinas, Mataloko, Ngada.

Yulius memutuskan tidak melanjutkan pendidikan di bangku kuliah dan lebih memilih untuk merantau.

Pada tahun 2018, Yulius pun memutuskan untuk berangkat merantau ke Papua. Ia diajak sepupunya, Hubertus Goty (42) yang lebih dulu merantau di Papua. Hubertus juga tercatata sebagai korban tewas ditembak KKB.

Baca juga: Uang Rp 2 Juta untuk Beli Beras, Kado Terakhir Yohanes untuk Keluarga Sebelum Tewas Ditembak KKB

"Di sana dia kerja di toko, tapi karena dia bisa bawa mobil, dia juga sering antar -antar barang. Sejak berangkat dia belum pernah pulang, tapi komukasi dengan kami lancar," ujar Hilarius.

Total ada 3 korban tewas ditembak KKB yang berasal dari Nusa Tenggara Timur.

Mereka adalah Yohanes Rangkas (26) dari Manggarai. Serta Hubertus Goti (41) dan Yulius Watu (23) yang berasal dari Kabupaten Ngada. Tiga korban asal Manggarai itu berprofesi sebagai buruh.

Artikel ini telah tayang di Tribunflores.com dengan judul Ayah Yulius Mimpi Buruk Sebelum Dapat Kabar Putranya Tewas di Tangan KKB

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Regional
11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

Regional
Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Regional
Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Regional
Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Regional
Bea Cukai Temukan Truk Berisi Jutaan Batang Rokok Ilegal Tak Bertuan di Kalbar

Bea Cukai Temukan Truk Berisi Jutaan Batang Rokok Ilegal Tak Bertuan di Kalbar

Regional
Siswi SMA yang Simpan Bayinya di Koper Ternyata Sedang Magang

Siswi SMA yang Simpan Bayinya di Koper Ternyata Sedang Magang

Regional
TKW Asal Cianjur Diduga Jadi Korban Kekerasan Majikan di Irak, Kini Minta Dipulangkan ke Indonesia

TKW Asal Cianjur Diduga Jadi Korban Kekerasan Majikan di Irak, Kini Minta Dipulangkan ke Indonesia

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
2 Perempuan Indonesia Kabur Saat Hendak Dijadikan Penghibur di Malaysia

2 Perempuan Indonesia Kabur Saat Hendak Dijadikan Penghibur di Malaysia

Regional
[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

Regional
Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Regional
Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com