Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pilu PMI Ilegal, Berutang Rp 10 Juta untuk Pergi ke Malaysia hingga Nyaris Tenggelam di Perjalanan

Kompas.com - 16/07/2022, 10:08 WIB
Idham Khalid,
Reni Susanti

Tim Redaksi

LOMBOK BARAT, KOMPAS.com - Herman (30) warga Desa Blongas (persiapan), Kecamatan Sekotong, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), merupakan salah satu dari 30 orang korban kapal pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal di perairan Batam.

Ditemui di rumahnya, Herman menuturkan, keberangkatan ke Malaysia karena desakan ekonomi keluarga. Sebab upah kerja serabutan yang dilakukannya tidak menentu.

"(Saya pergi) karena ekonomi, untuk biaya sekolah anak, makan. Di sini kita serabutan, kadang-kadang bertani, nambang emas," kata Herman, Jum'at (15/7/2022).

Baca juga: Selamat Saat Kapal PMI Ilegal Tenggelam, Herman: Gelap Gulita di Tengah Laut, Kami Teriak Minta Tolong

Perjalanan ke Malaysia diceritakan Herman tidaklah mudah. Ia dimintai uang Rp 10 juta oleh tekongnya untuk bisa sampai Malaysia.

"Saya yang menghubungi tekong agar bisa diberangkatkan ke Malaysia, waktu itu dia (tekong) minta 10 juta, tapi uang saya tidak ada, dan terpaksa saya harus cari utang sana-sini," ungkap Herman.

Setelah mendapatkan uang hasil pinjaman, Herman menghubungi tekong tersebut. Pada 17 Mei 2022 dia diberangkatkan melalui Bandara Internasional Lombok, transit di Jakarta, kemudian Menuju Bandara Batam.

Saat sampai di Bandara Batam, ia dijemput taksi dan dibawa ke sebuah hotel penginapan hingga sampai jadwal keberangkatan penyeberangan ke Malaysia.

"Saya pertama ditampung di hotel sembilan hari, kemudian selebihnya di rumah singgah, ada sekitar satu bulanan di sana menunggu keberangkatan," kata Herman.

Baca juga: 8 PMI Ilegal Korban Kapal Tenggelam di Batam Dipulangkan ke Lombok

Hingga Rabu (15/7/2022), jadwal keberangkatannya tiba. Ia bersama teman lainnya sekitar 20 orang diangkut menggunakan mobil box menuju pantai yang dianggap jalur tikus.

"Waktu di rumah singgah itu kita tidak dikasih keluar, takut ada yang curiga. Kita saat hendak ke pantai lokasi penjemputan oleh kapal boat, kita diangkut pakai mobil box warna putih menuju pesisir," kata Herman.

Saat turun dari kendaraan mobil box, mereka melewati semak-semak di pinggir pantai sebelum akhirnya menemukan salah satu rumah kosong bergaris warga putih biru.

Dikatakan Herman, keberangkatan Rabu malam tersebut gagal karena diketahui. Sebab saat di tengah jalan ada petugas patroli sehingga nakhoda memilih untuk balik ke Batam.

"Malam Kamis itu kita gagal berangkat, katanya ada petugas Polisi mungkin, jadi kita balik," kata Herman.

Baca juga: Mau Selundupkan 16 PMI Ilegal ke Malaysia, 7 Pelaku Perdagangan Orang Ditangkap Polres Bintan

Hingga keberangkatan kedua kalinya pada Kamis (17/6/2022) malam, para rombongan kapal PMI ilegal tersebut mengalami kecelakaan tenggelam.

Herman menuturkan, kepanikan saat kejadian kapalnya tenggelam bersama teman-temannya saat diangkut kapal boat dengan mesin double 200 Pk.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Regional
Pilkada Bangka Selatan, PDIP Berpotensi Usung Kembali Petahana Riza-Debby

Pilkada Bangka Selatan, PDIP Berpotensi Usung Kembali Petahana Riza-Debby

Regional
Puluhan Sopir Angkut Barang di Pelabuhan Pangkalbalam Kehilangan Pekerjaan

Puluhan Sopir Angkut Barang di Pelabuhan Pangkalbalam Kehilangan Pekerjaan

Regional
KKB Kabur Saat Pasukan TNI dan Polri Tiba di Homeyo Intan Jaya

KKB Kabur Saat Pasukan TNI dan Polri Tiba di Homeyo Intan Jaya

Regional
KPU Wonogiri Tetapkan 50 Caleg DPRD Terpilih, 6 Mengundurkan Diri

KPU Wonogiri Tetapkan 50 Caleg DPRD Terpilih, 6 Mengundurkan Diri

Regional
Banjir dan Tanah Longsor Terjadi di 5 Kabupaten di Sulsel, Pj Bahtiar: Turut Berduka Cita

Banjir dan Tanah Longsor Terjadi di 5 Kabupaten di Sulsel, Pj Bahtiar: Turut Berduka Cita

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com