Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Batu Malin Kundang di Pantai Air Manis, Benarkah Itu Sosok Nyata Si Anak Durhaka?

Kompas.com - 04/07/2022, 21:05 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Batu Malin Kundang adalah sebuah obyek wisata yang berada di Pantai Air Manis, Kota Padang, Sumatera Barat.

Batu Malin Kundang kerap ini dikaitkan dengan legenda setempat yang bercerita tentang anak durhaka yang dikutuk menjadi batu oleh ibu kandungnya.

Baca juga: Malin Kundang, Cerita Rakyat Sumatera Barat Tentang Nasib Anak Durhaka

Bentuk batu yang menyerupai orang sedang bersujud tersebut bisa ditemukan di tepi Pantai Air Manis dan menarik wisatawan untuk datang dan melihatnya.

Baca juga: Cerita Malin Kundang dan Tradisi Merantau Laki-laki Minangkabau

Terkait keberadaan batu Malin Kundang tersebut, berikut adalah beberapa fakta menarik yang bisa disimak.

Baca juga: Ketika Batu Malin Kundang Tenggelam untuk Pertama Kalinya...

1. Pro dan kontra batu Malin Kundang

Keberadaan batu Malin Kundang di di tepi Pantai Air Manis ini kerap menuai pro dan kontra terkait asal usulnya.

Beberapa orang percaya bahwa batu Malin Kundang merupakan wujud sebenarnya dari cerita rakyat setempat.

Batu Malin Kundang di Pantai Air Manis, Padang, Sumatera Barat.Shutterstock/shutterponsel Batu Malin Kundang di Pantai Air Manis, Padang, Sumatera Barat.

Batu itu dipercaya menjadi sosok anak semata wayang Mande Rubayah yaitu Malin Kundang yang durhaka kemudian dikutuk menjadi batu.

Namun ada juga orang yang percaya bahwa batu tersebut bukan benar-benar tubuh membatu Malin Kundang yang ceritanya telah terkenal ke penjuru tanah air.

2. Batu Malin Kundang merupakan relief buatan

Dilansir dari laman Antara (04/01/2015), disebutkan bahwa relief batu Malin Kundang di Pantai Air Manis merupakan buatan Dasril Bayras dan Ibenzani Usman.

Kedua sosok tersebut memang membuat relief batu Malin Kundang berdasar cerita rakyat setempat.

Relief batu Malin Kundang di Pantai Air Manis.SHUTTERSTOCK/AGUSTINUS ARIF WIJAYANTO Relief batu Malin Kundang di Pantai Air Manis.

Tak heran jika setelah sampai di lokasi ini, pengunjung bisa mengamati wujud batu Malin Kundang seperti yang ada di dalam cerita rakyat.

Relief ini pun telah mengalami beberapa renovasi dan dilapisi oleh semen dan di cat ulang untuk menjaga bentuknya.

3. Tak hanya ada kenampakan batu menyerupai Malin Kundang

Jika wisatawan mengamati relief batu Malin Kundang di Pantai Air Manis pasti akan mengagumi detail yang ada di sekitarnya.

Kenampakan tambang yang membatu di sekitar batu Malin Kundang.Shutterstock/Jandrivo Yandi Kenampakan tambang yang membatu di sekitar batu Malin Kundang.

Di sekitar batu yang terlihat seperti orang sedang bersujud tersebut juga terdapat bebatuan lain yang dipercaya sebagai benda-benda milik Malin Kundang.

Sebut saja batu berbentuk puing-puing perahu, tong kayu, tambang, sampai jangkar kapal.

4. Menjadi spot wisata favorit di Pantai Air Manis

Kemasyuran cerita rakyat tersebut menjadikan batu Malin Kundang menjadi daya tarik tersendiri di Pantai Air Manis.

Batu Malin Kundang pun menjadi spot foto favorit wisatawan ketika mampir berkunjung ke pantai ini.

Pantai Air Manis, Padang Shutterstock/Tijunction Pantai Air Manis, Padang

Meski terkenal karena keberadaan batu Malin Kundang, namun Pantai Air Manis juga memanjakan wisatawan dengan berbagai atraksi lain seperti pemandangan pantai yang indah, spot bermain air, wisata kuliner, dan spot untuk memancing.

Sumber:
pariwisata.padang.go.id
www.kemenparekraf.go.id
www.antaranews.com
bobo.grid.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Regional
BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

Regional
Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Regional
2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

Regional
Aniaya 2 'Debt Collector', Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Aniaya 2 "Debt Collector", Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Regional
Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Regional
Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Regional
Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Regional
Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Regional
Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Regional
Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Regional
Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Regional
Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Regional
3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi 'Online' di Warung Kopi

3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi "Online" di Warung Kopi

Regional
Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com