Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Keluhan soal Titik Koordinat, PPDB SMP di Purworejo Jadi Sorotan Ombudsman Jateng

Kompas.com - 30/06/2022, 21:44 WIB
Bayu Apriliano,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Ombudsman Jawa Tengah menyoroti penyelenggaraan PPDB tingkat SMP di Kabupaten Purworejo, terutama mengenai keluhan orangtua soal titik koordinat.

Koordinator Pengawasan PPDB Ombudsman Jateng, Imam Munandar mengatakan, mereka sudah menerima laporannya pada Rabu (29/6/2022), sore.

Imam menjelaskan, mereka harus segera menindaklanjutinya karena waktu pelaksanaan PPDB yang sangat singkat.

Baca juga: Banyak Sekolah di DIY Kekurangan Murid Usai PPDB, Apa yang Salah?

"Kami mendapatkan pengaduan dan keluhan dari masyarakat soal pelaksanaan PPDB di Purworejo, lebih khusus di jenjang SMP," katanya usai pertemuan dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo, Kamis (30/6/2022) sore.

Imam berujar, kedatangannya ke Dindikud untuk meminta klarifikasi atas laporan yang sudah masuk ke ombudsman.

"Kami ke sini dalam rangka meminta penjelasan kepada Dinas terkait atas beberapa hal yang menjadi pengaduan pelapor," katanya.

Imam tidak menyebut laporan apa saja yang sudah masuk. Dia hanya menyebut berkaitan dengan asas PPDB. Di antaranya soal integritas, obyektivitas PPDB, dan keadilan.

"Paling tidak yang zonanya dekat dengan sekolah tujuan seharusnya kan diterima gitu kurang lebihnya," katanya.

Bagian Perencanaan Dindikbud Purworejo Heny Safarzuni menjabarkan, masalah titik koordinat ini memang sering terjadi.

Baca juga: PPDB Online Ditutup, Puluhan SDN di Solo Kekurangan Siswa, Ada yang Hanya Dapat 2 Murid

Dia mengungkapkan beberapa waktu lalu, ada kasus 2 anak kembar yang domisilinya sama, namun hanya satu yang terakomodasi.

Heny berkata, persoalan teknis seperti ini tidak bisa ditangani operator sekolah, sehingga hanya bisa diselesaikan di dinas pendidikan.

"Beberapa itu pembentukan koordinat yang memang betul-betul kita cek juga, seperti anak kembar titik koordinatnya beda padahal satu rumah, satu KK dan satu lokasi masak berbeda," katanya.

Tidak hanya itu. Banyak calon murid dari luar kota yang diketahui masih berusaha mendapatkan akun pendaftaran PPDB.

Imam menuturkan, Ombudsman Jateng saat ini masih mendalami laporan. "Kami masih pelajari. Tapi paling tidak ke arah obyektivitas PPDB," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Regional
Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com