Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Idul Adha, Ketersediaan Daging di Sumut Aman, Cukup untuk 3 Bulan

Kompas.com - 25/05/2022, 07:37 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Reni Susanti

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com – Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak kaki empat di Sumatera Utara masih dalam kategori terkendali dan dapat ditangani dengan baik.

Bahkan ketersediaan daging menjelang Idul Adha di Sumut aman. 

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumut, Azhar Harahap mengatakan, tersedia 17.000-an ekor hewan ternak siap potong.

"Cukup untuk kebutuhan tiga bulan ke depan," ujar Azhar Harahap, Selasa (24/5/2022). 

Baca juga: PMK Terkendali, Edy Rahmayadi: Jangan Ada yang Membuat Rakyat Stres...

Mengenai PMK, Azhar mengungkapkan, pada pekan lalu, terdapat 598 kasus indikasi klinis dari Kabupaten langkat dan Deliserdang.

Dari jumlah itu, berdasarkan hasil laboratorium, 19 ekor ternak yang dinyatakan positif yakni 7 ekor di Langkat dan 12 ekor di Deliserdang. 

“Semua ternak yang positif sudah kita tangani, tidak ada yang mati. Infeksi sekunder yang diderita sudah mulai membaik. Penyakit ini masih terkendali meski penyebarannya sangat cepat,” ujar Azhar.

Berdasarkan sebaran kasus, ada empat daerah lagi yang terindikasi secara klinis yaitu Kabupaten Asahan, Batubara, Kota Binjai, dan Kota Medan.

Baca juga: Ada Kasus Positif dan Suspek PMK, 7 Pasar Hewan di Klaten Ditutup Selama 14 Hari

 

Saat ini, sekitar 1.013 ekor ternak terindikasi PMK yang sedang ditangani.

Untuk mengantisipasi penyebaran, Pemprov Sumut telah melayangkan surat kepada seluruh kepala daerah terkait mekanisme pengawasan, pemeriksaan hingga pemotongan, terutama menjelang Hari Raya Idul Adha.

“Kita minta cek fisik hewan yang akan dikirim ke kabupaten lain. Tidak memperdagangkan hewan ternak dari provinsi lain dan harus mencantumkan SKKH dari dokter yang berwenang atau kepala dinas,” sebutnya.

Azhar juga menugaskan dokter untuk memeriksa hewan yang masuk ke pasar hewan.

Termasuk menyampaikan petunjuk pelaksanaan penanganan hewan kurban di masa PMK, mekanisme pemotongan dan pembersihan organ bagian dalam.

Di Kabupaten Langkat, bupati membuat edaran kepada seluruh camat agar lalu lintas ternak diperketat. 

"Dilakukan bersama TNI/Polri dan Balai Veteriner Medan. Untuk wabah, belum kita usulkan karena semua masih bisa ditangani,” katanya lagi. 

Baca juga: Wabah PMK di Lumajang Meluas, Bupati Pertimbangkan Tutup Pasar Hewan

Kepala Balai Veteriner (Baivet) Kota Medan Azfirman menjelaskan, pihaknya mengambil sampel berdasarkan pemeriksaan gejala klinis yang ditemukan petugas di lapangan.

Ciri khususnya melepuh di bagian mulut dan di bawah kuku hewan ternak.

“Itu dibuktikan melalui laboratorium. Jika ada gejala yang sama di kecamatan lain yang berdekatan, diindikasikan itu PMK karena gejalanya cepat sekali. Jika terindikasi, akan ditangani dengan cara khusus PMK,” kata Azfirman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com